RADARSEMARANG.COM, Magelang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang masih menjumpai jajanan anak sekolah yang mengandung formalin. Bahan berbahaya itu ditemukan dalam makanan cilok dan minuman es dawet.
Sub Koordinator Farmasi Makanan Minuman dan Alat Kesehatan (Farmamin dan Alkes) Dinkes Kota Magelang Ida Nurjayanti menyebutkan, temuan formalin itu berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap 300-an sampel makanan dan minuman yang diambil ketika pemantauan pangan jajan anak sekolah (PJAS). Baik di kantin sekolah maupun di pedagang jajajan di depan sekolah.
“Kita keliling ke sekolah-sekolah dan kantin sekolah untuk sampling,” ujarnya, Rabu (25/5).
Hasil tersebut kemudian dikonfirmasi kepada pedagang. Selama ini, pedagang mengaku tidak menyadari, bahan-bahan yang dibeli di pasar mengandung bahan berbahaya. Pihaknya memberikan sosialisasi cara-cara mengenali bahan makanan yang bisa saja dicurigai mengadung zat berbahaya. Hal itu sebagai antisipasi.
Ketika ditelusuri, cilok yang mengandung formalin tersebut terkontaminasi dari wadah yang tidak food grade. Sedangkan pada es dawet, formalin berasal dari gula jawa yang digunakan.
Atas temuan ini, ia mendorong sekolah memiliki kantin sekolah. Kemudian menyeleksi makanan dan minuman yang dijual di kantin. Merangkul para pedagang yang biasanya berjualan di depan sekolah untuk bekerja sama. Memasok makanan-makanan yang aman untuk menambah varian menu makanan yang dijual di kantin sekolah.
Selain itu, ia mengedukasi pedagang untuk memperhatikan wadah-wadah yang digunakan untuk mengolah atau memproses bahan. Harus yang food grade.
Sejauh ini, memang tidak dilaporkan terjadi kasus ekstrem seperti keracunan. Namun zat-zat berbahaya yang terakumulasi dalam tubuh bisa memicu kanker. Paling banyak adalah penyakit ginjal. Kerja ginjal menjadi berat, karena menyaring zat-zat sisa dan cairan dalam tubuh yang berasal dari makanan dan minuman yang berbahaya. (put/lis)