RADARSEMARANG.COM, MAGELANG – Pembangunan Kampung Gumuk Sepiring di Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Selatan dimulai. Personel TNI bersama warga membuat fondasi rumah. Pada tahap pertama, hanya delapan rumah yang dibangun. Tahap dua dan ketiga 12 rumah.
Komandan Kodim 0705/Magelang Letkol Arm Rohmadi menargetkan pembangunan rumah ini selesai pada Agustus atau September. Kecepatan pembangunan rumah dipengaruhi ketersediaan material, mengingat akses kampung ke cukup sulit. “Kita kerahkan prajurit TNI, baik dari Kodim, Armed 11 Kostrad, kemudian Armed 3. Masing-masing mengerahkan 50 prajurit, dibantu warga, dan tukang,” ucapnya, Kamis (19/5).
Wakil Wali Kota Magelang Kiai Mansyur meletakkan batu pertama pada pembangunan rumah tersebut. Ia berharap, kampung ini tetap asri dan indah. “Siapapun yang datang akan terkesan dan merasa senang,” ujarnya.
Kepala Dinas Permukiman (Disperkim) Kota Magelang Bowo Adrianto mengakui perkampungan Gumuk Sepiring akan dipertahankan menjadi kawasan hijau. Sebab Kota Magelang masih kekurangan ruang terbuka hijau (RTH). Karena itu, Pemkot Magelang tidak akan membangun akses untuk mobil. Maksimal hanya bisa dilewati kendaraan roda tiga.
Disperkim akan mulai membangun akses jalan masuk melewati tanah eks bengkok di perkampungan ini pada pertengahan tahun. Pihaknya menggunakan dana APBD Perubahan Rp 200 juta. Selanjutnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) menganggarkan Rp 1 miliar pada 2023 untuk pembangunan jalan yang melewati saluran irigasi.
Menurut Bowo, pembangunan perkampungan ini merupakan kolaborasi bersama. Antara Pemkot Magelang, Kodim 0705/Magelang, dan didukung dana corporate social responsibility (CSR) dari BUMD maupun BUMN. Hadir dalam acara itu, Pemimpin Bank Jateng Cabang Koordinator Magelang Muhammad Yuda Negara menuturkan, Bank Jateng mendukung upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan pengembangan unit usaha mikro dalam rangka percepatan ekonomi daerah. (put/lis)