RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Pondok Pesantren (Ponpes) Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Kabupaten Magelang, berduka. Nyai Hj Nur Chalimah Chudlori telah berpulang pada Kamis (21/4).
Ribuan orang datang memadati ponpes untuk ikut mengantar ibunda pengasuh Ponpes API Tegalrejo yang juga Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jateng KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Salah satu pengurus ponpes Shohiq mengatakan, Nur Chalimah wafat sekitar pukul 07.00 setelah serangan penyakit jantung. Sebelumnya pada Rabu (20/4), Nur Chalimah masih sempat salat Subuh dan mengikuti kultum. Saat itu ia mulai merasa tidak enak badan dan langsung dibawa ke RSU Syubbanul Wathon, Kabupaten Magelang. Selanjutnya ia dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Sejumlah tokoh hadir di pemakaman. Di antaranya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Bupati Magelang Zaenal Arifin, Wakil Bupati Semarang Basari, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar, Rais Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, para anggota Fraksi PKB DPRD Jateng dan kabupaten/kota se-Jawa Tengah, serta tokoh lainnya. “Tentunya kiai-kiai, ulama-ulama juga datang,” ujar Shohiq di tengah-tengah kesibukannya.
Nur Chalimah semasa hidupnya dikenal sebagai sosok penyayang, penyabar, dan juga dermawan. Beliau selalu memperlakukan semua orang sama, tidak pernah membedakan orang-orang tertentu. Senantiasa salat berjamaah dan berpuasa setiap harinya bersama santri-santri yang lain.
Kedermawanannya diceritakan oleh beberapa santri, hingga dijadikan rutinitas. “Setiap hari Senin, pasti ada yang minta-minta datang ke sini dan dikasih sama Mbah Nyai, orangnya sama. Menjadi rutinitas, orangnya ya itu-itu saja. Tidak pernah dilarang, tetap dikasih,” ujar salah satu santri yang enggan disebutkan namanya. (mg1/mg2/ton/ida)