RADARSEMARANG.COM, Magelang – Hasil swab antigen tiga siswa di salah satu SD negeri Kota Magelang positif. Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah tersebut akhirnya dihentikan sementara.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Papa Riyadi kasus itu diketahui dari hasil uji petik yang dilaksanakan di 20 sekolah. Tiap sekolah diambil sekitar 10 sampel. “Mereka tidak satu kelas, tapi satu sekolah,” jelasnya tanpa menyebut nama sekolah tersebut Selasa (8/2).
Sekolah tersebut lantas melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) 100 persen selama 10 hari. Ia meminta para guru di sekolah itu dapat memberikan pelayanan pembelajaran daring yang maksimal. Kondisi kesehatan para siswa juga terpantau baik, dan tidak mengalami gejala. Serta masih menunggu keluarnya hasil pemeriksaan PCR. “Mereka isolasi mandiri (isoman) di rumah,” tandas pria yang akrab disapa Popo itu.
Menurut Popo, semua sekolah di Kota Magelang telah melakukan skrining kesehatan Covid-19 kepada para guru dan siswa yang akan masuk ke lingkungan sekolah. Jika ada warga sekolah yang mengalami gejala seperti demam atau bersuhu tubuh tinggi akan langsung diisolasi, di ruang khusus. Ia menegaskan, bahwa pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi mewajibkan tiap sekolah memiliki ruang isolasi sementara. “Ada yang memanfaatkan ruang tertentu dan memanfaatkan ruang UKS,” ujarnya.
Ruang isolasi tersebut sebagai pencegahan awal. Para siswa yang menjalani isolasi sementara di sekolah akan langsung dihubungkan kepada orang tua mereka, agar dijemput. Selama di rumah, kesehatan siswa juga dipantau oleh pihak sekolah. Popo menambahkan, selain satu sekolah itu, semua sekolah masih melaksanakan PTM terbatas dengan kuota 50 persen di masa PPKM level 2. (put/ton)