RADARSEMARANG.COM, Magelang – Komunitas Kota Toea Magelang dan Dewan Kesenian Kota Magelang (DKKM) menggelar pameran arsip foto bertajuk Indo Magelang, Antara Memori dan Identitas. Pameran di Loka Budaya Drs. Soekimin Adiwiratmoko, Jalan Alun-alun Selatan No. 9, Kota Magelang ini berlangsung dari Selasa (1/2) sampai Minggu (6/2).
Di dalam pameran ini, masyarakat akan disuguhkan beberapa dokumen dan foto bangunan tempo dulu serta foto orang-orang indo Magelang. Dari pameran itu dapat diketahui bahwa eksistensi orang indo di Magelang bermula sejak tentara kolonial menetap pada masa Perang Jawa (1825-1830).
Sebagai keturunan campuran, nasib orang indo zaman dulu bisa dibilang terlunta-lunta. Di kalangan pribumi, mereka tidak diterima. Pun sebaliknya di kalangan orang Eropa. Dalam catatan sejarah pun mereka disingkirkan.
Padahal, menurut Ketua DKKM Muhammad Nafi, sebagian orang indo punya peranan penting dalam mengatur perkembangan kota pada masa kolonial. Salah satunya di Kota Magelang yang sudah mengalami kemajuan cukup pesat pada awal abad ke-20.
Tak hanya memajang kumpulan arsip dan foto lawas, Nafi berujar dalam rangkaian acara pameran ini juga akan diadakan seminar bagi guru sejarah tingkat SMP dan SMA/sederajat tentang struktur masyarakat kolonial. Seminar itu dijadwalkan pada Jumat mendatang (4/2).
“Nantinya juga ada napak tilas mengunjungi objek bangunan peninggalan masa kolonial di Kota Magelang, terutama yang berkaitan dengan sejarah keberadaan orang Indo,” ujarnya.
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengatakan pameran seperti ini perlu dilanjutkan dan jangan hanya berhenti saat ini saja. Pameran semacam ini bisa lebih dikuatkan ke depannya agar dapat menarik minat pengunjung dari luar kota. “Ini kan hanya letupan-letupan kecil. Nanti dibuat lebih besar, sehingga bisa mengangkat semua,” kata Aziz. (rfk/mg1/mg4/ton)