30 C
Semarang
Wednesday, 18 June 2025

Program Kampung Religi Cegah Radikalisme

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang – Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mencanangkan Kelurahan Tidar Krajan sebagai Kampung Religi. Dia ingin mencegah munculnya paham radikalisme di kalangan warga. Selain itu untuk menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

“Orang yang paham agama itu pasti toleran, nggak akan radikal,” kata Dokter Aziz usai pencanangan, Rabu (1/12).

Menurutnya, Kampung Religi ini bukan milik atau ditujukan untuk satu agama saja. Melainkan semua agama yang dianut masyarakat. Sehingga terwujud toleransi antarumat beragama. “Toleransi ini menimbulkan rasa aman dan bahagia,” ujarnya.

Pembentukan Kampung Religi ini akan dilakukan di semua kelurahan. Totalnya 17. Saat ini baru terbentuk empat kelurahan, dan akan berlanjut sampai tahun 2022.  Dampak dari menjamurnya Kampung Religi membuat Kota Magelang semakin aman untuk disinggahi. “Kita harapkan orang-orang akan kembali lagi  ke Kota Magelang, karena kondisinya nyaman dan aman,” tuturnya.

Wali Kota menyebutkan, dampak jangka pendek yang diharapkan dari terbentuknya Kampung Religi adalah kemakmuran tempat ibadah. Banyak dikunjungi oleh umat. “Misalnya di masjid, saat Subuh itu diharapkan seperti jumatan. Jamaahnya banyak. Yang gereja juga demikian,” ucapnya.

Sedangkan jangka panjangnya, terwujudnya ketenteraman di lingkungan warga. “Dengan Kampung Religi, pemahaman agama semakin luas dan luwes, akhlaknya makin berkembang bagus, ibadahnya makin khusuk. Akhirnya molimo berkurang,”imbuhnya.

Pendeta Budiyono mengaku, Kampung Religi adalah program yang luar biasa. Ada kemajuan saat pemerintah mencanangkan program untuk mewujudkan toleransi. Maka tidak ada lagi pandangan beda antara kaum mayoritas dan minoritas. “Kami sangat-sangat memberikan apresiasi,” pungkasnya. (put/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya