RADARSEMARANG.COM, Magelang – Hadi Purnomo tak kuat membendung air mata. Ia bersyukur mendapat bantuan sosial dari Pemkot Magelang sebesar Rp 2 juta. Tapi ada hal lain yang membuatnya bersedih. Banyak orang yang tak seberuntung dia.
“Saya sendiri orang nggak punya, tapi banyak yang (kondisinya, Red) masih di bawah saya,” tuturnya sambil mengusap air mata dengan tangan kirinya yang masih menggenggam 20 lembar uang pecahan Rp 100 ribu, di kompleks Pendopo Pengabdian Wali Kota Magelang, Senin, (29/11).
Hadi melihat, banyak orang susah dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini. Namun belum tersentuh bantuan. Ia harap, pemerintah terus menyisir orang-orang yang membutuhkan, agar mereka dapat bertahan hidup.
“Mudah-mudahan pemerintah memperhatikan orang-orang kecil yang benar-benar membutuhkan,” tutur pria 71 tahun itu.
Ia punya keinginan membantu secara materi, namun dirinya saja masih kesusahan. Hadi menyumbangkan apa yang dia bisa. Ia mencurahkan tenaganya menjadi relawan dan tergabung di Unit Pemantauan Komunikasi Cepat (UPKC). Dia turun ke lapangan membantu orang yang mengalami musibah tanah longsor, kebakaran, maupun yang sakit.
Selama pandemi, ini kali kedua dia menerima bantuan. Bantuan yang sekarang, digunakan untuk menambah modal usaha. “Saya jualan jangung bakar di samping Kantor Pos,” ungkapmya.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Syaifullah menjelaskan, bantuan sosial ini bersumber dari APBD Perubahan. Diberikan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial dan mengurangi dampak negatif akibat pandemi Covid-19.
Bantuan itu juga untuk menambah modal untuk kelangsungan usaha para pelaku usaha UMKM dan PKL. “Total bantuan ini Rp 33 juta untuk 15 penerima,” sebutnya. (put/lis)