27 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Dukun Pengganda Uang di Magelang yang Bunuh Empat Orang Jalani Pemeriksaan Psikologi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Kasus pembunuhan oleh dukun pengganda uang berinisial IS, warga Sutopati, Kajoran, Kabupaten Magelang membuat heboh. Pasalnya selain melakukan penipuan, dukun IS juga menghabisi korbannya hingga tewas menggunakan apotas. Tercacat ada empat orang korban tewas.

Kanthi Pamungkas Sari, sosiolog Universitas Muhammadiyah Magelang menuturkan fenomena dukun pengganda uang bukan sesuatu yang baru di Indonesia dan masih saja ada korban yang tertipu. Di tengah sulitnya ekonomi karena pandemi, beberapa orang-orang yang tidak mampu berpikir secara kritis pergi ke dukun.

“Efek dari pandemi, beberapa orang merasa tidak berdaya secara ekonomi. Bagi sebagian masyarakat yang  belum mampu berpikir kritis akan berusaha dengan cara-cara yang irasional dan instan untuk menyelesaikan masalahnya. Salah satunya pergi ke dukun,” ujar Kanthi kepada Jawa Pos Radar Magelang, Rabu (24/11).

Kata dia, seorang dukun tidak muncul secara tiba-tiba. Terlebih dukun pengganda uang. Biasanya seorang menjadi dukun pengganda uang karena melihat orang tertipu atau bahkan pernah mengalami penipuan.

“Di samping itu juga mungkin karena ada kesempatan ada korban,” ujarnya.

Sambung Kanthi selain karena faktor ekonomi, munculnya dukun juga karena budaya paternalistik dan sistem sosial yang tidak berfungsi.
Lanjut dia, budaya paternalistik ini karena masyarakat kita kalau ketemu orang yang menunjukkan sedikit keterampilan atau kesaktian,  mereka sudah percaya begitu saja,” ungkap Kanthi.

Sementara itu, hari ini dukun IS, akan menjalani pemeriksaan psikologi. Hal tersebut dilakukan untuk mendalami kepribadian tersangka yang tega membunuh empat orang korban. Dalam pemeriksaan psikologi, penyidik Polres Magelang
meminta bantuan ahli.

“Pemeriksaan psikologi untuk mendalami kepribadian tersangka dan hari ini (kemarin, Red) sudah kita lakukan di  Polres Magelang. Hasilnya nanti kita tunggu dan itu hanya untuk kepentingan penyidikan,” lanjut Kapolres

Sajarod menjelaskan, proses penyidikan akan tetap dijalankan sesuai dengan SOP yang berlaku. Supaya proses penyidikan efektif dan efisien. Ia berharap kasus tersebut dapat segera diselesaikan dan tersangka dapat segera untuk disidangkan.Menurutnya sampai saat ini tidak ditemukan korban tewas lain. (man/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya