RADARSEMARANG.COM, Magelang – Hari ini bersejarah. Milad ke-109 Muhammadiyah diperingati. Wajar, bila warga Muhammadiyah di Kabupaten Magelang kembali merefleksi semangat pendiri organisasi Muhammadiyah, Muhammad Darwis – yang kemudian dikenal dengan nama Kiai Haji Ahmad Dahlan.
Ia seorang kesultanan Kraton Jogjakarta. Sebagai khatib juga pedagang. Namun berjuang menyemai benih pembaharuan ajaran Islam, berdasarkan Alquran dan Hadits. Sampai akhirnya, Muhammadiyah menjadi gerakan Islam modernis besar di Indonesia. Perjuangan KH Ahmad Dahlan diteruskan oleh generasinya.
Dalam momen bahagia ini, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Jumari punya doa, harapan, dan pesan. Khususnya bagi warga Muhammadiyah dalam memaknai milad tahun ini, yang masih dalam situasi pandemi.
Kata dia, jangan berputus asa. Harus adaptif, berkemajuan, dan menggelorakan semangat untuk terus berjuang dalam kebaikan. Sikap itu selaras dengan tema milad “Optimisme Hadapi Covid-19: Menebar Nilai Utama”.
“Pandemi Covid-19 adalah ujian yang harus dilalui kita dengan ikhlas dan sabar,” jelasnya, Selasa (16/11).
Menggerutu yang tidak berujung, justru membuat manusia kian terpuruk. Malah sibuk menyalahkan pemerintah, malas memperbaiki diri. Menurut Jumari, itu bukan mencerminkan jiwa Muhammadiyah yang sebenarnya.
“PDM Kabupaten Magelang bersyukur Muhammadiyah dapat anugerah tetap istikamah melaksanakan amanah sampai saat ini, berdakwah yang mencerahkan dan menggembirakan berislam untuk kemajuan umat dan kemaslahatan masyarakat,” ungkapnya.
Secara khusus, ia menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Magelang, Polres Magelang, Kodim 0705/Magelang, dan semua pihak yang selama ini membantu pihaknya dalam program-program penanganan Covid-19. Salah satunya kegiatan vaksinasi. Karena hakikat bermuhammadiyah adalah beribadah kepada Allah swt, dan berbuat ihsan kepada sesama manusia.
“Bagi Muhammadiyah, dapat berkhidmat membantu masyarakat adalah kebahagiaan tersendiri. Karena naluri Muhammadiyah adalah mengabdi dan memberi, berkarakter muzakki, bukan mustahik,” tegasnya.
Ke depan, warga Muhammadiyah hendaknya semakin meningkatkan jiwa altruisme atau kedermawanan. Menyerahkan zakat, infak, dan sedekah kepada LazisMu. “Semakin banyak dana yang terkumpul di LazisMu, maka banyak pula persoalan umat yang bisa diselesaikan,” ungkapnya penuh harapan.
Dirinya optimistis, Muhammadiyah akan terus berkiprah. Menyiapkan kader-kader yang fokus pada taffaqquh fiddin, kewirausahaan, peran kebangsaan, dan lainnya. Selain itu, Muhammadiyah juga menyiapkan infrastruktur untuk memberdayakan lahan wakaf yang diamanatkan kepada Muhammadiyah.
“Akhirnya PDM mengajak seluruh keluarga besar Muhammadiyah untuk menjaga amanat dan kepercayaan masyarakat dengan bekerja dan berkorban secara profesional, teratur, dan terukur. Terus berprestasi dan tetap rendah hati,” pungkasnya. (put/lis)