RADARSEMARANG.COM, Magelang – Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) butuh penanganan yang humanis. Tidak boleh membuat orang itu cedera, dan melukai baik itu fisik maupun jiwa.
“Mereka juga harus dihormati sebagai manusia seperti biasanya,” kata Direktur Utama RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang dr Rukmono Siswishanto usai menghadiri Bimtek di Aula Kodim 0705/Magelang Selasa (9/11/2021).
Pihaknya sudah membuat tim pelaksana kesehatan jiwa di masyarakat. Tim ini akan bekerja sama dengan lintas sektor, salah satunya dengan babinsa. Tim ini akan memberikan pelatihan dan selalu koordinasi untuk penanganan kepada masyarakat yang memiliki problem kesehatan jiwa. Agar bisa ditangani dengan baik. “Sekarang itu tidak boleh melakukan pasung dan memborgol, karena itu tidak manusiawi,” ujarnya.
Rukmono menjelaskan tim ini dibentuk juga bertujuan untuk menanggulangi supaya tidak ada lagi orang yang dipasung karena sakit jiwa. Jumlah ODGJ di Jawa Tengah ini sebesar 9 persen atau sekitar 307,8 ribu jiwa. Angka ini cukup tinggi. “Berdasarkan rata-rata wilayah di Jawa Tengah, untuk di wilayah Magelang angka orang yang memiliki gangguan jiwa cukup relatif rendah,” ucapnya.
Adanya sinergi dalam penanganan masalah kesehatan jiwa di masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan penemuan kasus gangguan jiwa masyarakat sehingga penanganan lebih cepat dilakukan serta mengembalikan fungsi ODGJ di masyarakat sebagai bagian dari warga negara Indonesia yang juga mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
Sementara itu, Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0705/Magelang Mayor (Inf) Sudarno berharap semua anggotanya dapat memahami dan mengerti materi yang disampaikan oleh pihak RSJ, dalam membantu tugasnya di lapangan. Terutama dalam membantu masyarakat. “Aplikasikan materi yang didapat dalam bimtek ini, untuk menunjang tugas dalam membantu masyarakat,” harapnya. (rfk/ton)
