RADARSEMARANG.COM, Magelang — Museum Jenderal Sudirman yang dikelola Pemkot Magelang belum dibuka untuk umum. Begitu pula dengan Museum BPK RI yang dikelola BPK RI juga belum beroperasional, meski Kota Magelang sudah masuk PKKM level 1.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Sugeng Priadi menyebutkan, pelayanan Museum Jenderal Sudirman saat ini masih terbatas untuk kunjungan individiual.
Ia belum mampu mengakomodasi kunjungan rombongan, atau masih dibatasi. “Kita ingin memastikan dulu kesiapan museum untuk dapat dikunjungi lagi,” kata dia akhir pekan lalu.
Saat ini pemkot masih mengurus sertifikat CHSE (clealiness, health, safety, environment sustainability). Dirinya belum bisa menargetkan, kapan CHSE dikantongi. “Kita juga belum memakai aplikasi Peduli Lindungi,” akunya.
Kepala Museum BPK RI Dicky Dewarijanto juga menyebut museumnya belum operasional. Ia masih terus mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan paripurna ketika buka nanti. Ia menekankan kenyamanan dan keamanan dari penyebaran Covid-19. Sementara kode QR untuk skrining aplikasi Peduli Lindungi sudah dikantongi.
“Kami juga sedang menunggu diterbitkannya sertifikat hasil audit tim CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk meningkatkan trust (kepercayaan) pengunjung di masa pandemi ini,” jelasnya rinci.
Namun demikian, saat ini Museum BPK RI tetap melayani kunjungan secara virtual. Dia berharap, pelayanan ini bisa menjawab kerinduan para wisatawan yang ingin menengok lebih dalam seisi Museum BPK RI.
Lalu apa kata masyarakat setempat ? Hermawan, 41, memaklumi pengelola-pengelola museum yang masih menahan diri untuk buka di masa PPKM level 1. Walaupun sebenarnya, dia rindu berwisata museum, dan berkunjung di obyek wisata lainnya. “Sebaiknya memang begitu ya, nggak perlu buru-buru buka, daripada masih banyak kekurangan fasilitas pendukung prokesnya,” ungkapnya. (put/ton)
