RADARSEMARANG.COM, Magelang — Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sementara di masa PPKM level 3 menjadi perhatian serius Pemkot Magelang. Potensi timbulnya klaster sekolah masih terus dicegah. Upaya paling baru, pemkot akan merutinkan uji petik swab antigen bagi siswa.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang Joko Budiyono akan membagi jadwal uji petik. Dalam sepekan, ada satu sekolah di tiap kecamatan yang diambil sampelnya.
“Supaya kita bisa melihat kondisi, apakah PTM aman atau tidak,” kata Joko dalam jumpa pers penanganan Covid-19 di masa PPKM level 3, di ruang sidang lantai 2 Setda Kota Magelang, Rabu (29/9/2021).
Uji petik pertama sudah dilaksanakan di SMP Negeri 4 Magelang. 75 siswa mengikuti swab antigen. Semua negatif. “Ini harus dipertahankan,” tandasnya.
Pria yang juga Sekda Kota Magelang itu tidak ingin kecolongan. Pelayanan pendidikan di masa PPKM harus paripurna. Terlebih tidak ada pihak yang menolak pelaksanaan PTM sementara tingkat SD sampai SMP/sederajat. PTM sudah dimulai sejak 13 September lalu. “Bahkan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga sudah PTM dengan kuota 33 persen, kalau SD dan SMP 50 persen,” imbuhnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kustomo menyebutkan, PTM mendapat restu penuh dari orang tua. Sampai saat ini tidak ada orang tua yang menolak.
Disebutkan, sebagian besar sekolah negeri dan swasta telah melaksanakan PTM. Terdiri dari 23 SMP, 77 SD/MI/sederajat, dan 106 PAUD mulai dari Kelompok Bermain (KB) dan TK.
“Dari 108 PAUD, yang sudah PTM itu ada 106. Yang dua belum, karena sekolahnya baru, belum ada murid,” akunya.
Namun demikian, orang tua diimbau tetap mengawasi anak selama belajar daring. Karena jadwal PTM hanya seminggu dua kali. Durasinya dua jam, sekali pertemuan. “Waktu paling lama tetap di rumah,” tandas Kustomo.
Dia memberi tugas tambahan kepada wali kelas. Tidak hanya mengajar mata pelajaran. Tapi juga mengawal dan memastikan siswa, sampai benar-benar dijemput oleh orang tua. Hal ini mencegah terjadinya penumpukan antrean saat siswa menunggu jemputan.
“Banyak orang tua yang terlambat menjemput. Maka kalau belum dijemput, siswa harus diawasi untuk menunggu di dalam kelas.”
Di sisi lain, Kustomo belum menerima laporan adanya siswa yang terpapar Covid-19 karena mengikuti PTM. Namun jika dalam uji petik diketahui ada siswa yang positif, maka PTM di sekolah tersebut dihentikan sementara waktu. Sampai hasil evaluasi keluar. (put/lis)