RADARSEMARANG.COM, Magelang – Febri Five Wulandari berhasil membaca peluang usaha di tengah pandemi Covid-19. Ketika bisnis pembuatan mahar sepi, ia membuat wall decor dari tampah bambu.
Idenya diterima kosumen. Ia mulai mendapat pesanan. Tepatnya setelah produk tersebut dikenalkan kali pertama ke publik, saat pameran multi produk di Artos Mall, Juli 2021. “Alhamdulillah, sudah mulai laku,” kata Febri, Kamis, (19/8/2021).
Tidak hanya tampah yang menjadi bahan utamanya. Ia juga mengkreasikan bahan lain seperti irig. Juga alat-alat penyaring atau peniris, berbahan bambu lainnya. Semua dibuat dengan berbagai ukuran. Agar bisa sebagai suvenir pernikahan.
Dia masih tidak menyangka, produk yang tercetus dalam situasi kepepet malah terbilang unik. “Seru. Apalagi ada yang penasaran, kok bisa saya mendapatkan ide seperti ini, malah bikin saya makin semangat ngulik,” ujarnya dengan pipi merona.
Bahan yang dia dapatkan mudah. Apalagi soal pernak-perniknya. Dia punya setok melimpah. Sebab, selain menerima pesanan mahar dan seserahan sejak tahun 2015, Febri juga menjual aksesori hantaran. Dia pun menjual ring box, figura, dan sebagainya.
“Karena target pelanggan kami adalah perajin mahar di Muntilan dan sekitarnya,” imbuh pemilik usaha Sejoli Craft, di Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang itu.
Tapi karena pandemi, terlebih saat KUA tidak membuka pelayanan pernikahan, usahanya macet. “Ya sudah, saya otak-atik saja bahan-bahan itu. Saya buat wall decor, dikombinasikan dengan tampah, temanya rustic,” jelasnya.
Itulah kisah istri dari Imam Cahyono itu. Yang tetep kreatif selama pandemi Covid-19. Sekarang, pesanan mahar dan seserahan kembali jalan. Pernikahan sudah dibolehkan. Tapi di bulan Sur, sedikit lebih sepi dari bulan-bulan lainnya. (put/lis)