RADARSEMARANG.COM, Magelang – Kali pertama lokasi vaksinasi masal Kota Magelang di tempat wisata, Taman Kyai Langgeng (TKL). Pesertanya sekitar 1.000 orang. Kegiatan ini disebut Wisata Vaksin.
Sebelum disuntik, peserta vaksinasi bisa jalan-jalan, menikmati suasana asri TKL secara gratis. Sesudahnya, boleh melakukan hal sama. Misalnya, berfoto-foto atau sekadar melihat-lihat wahana. Meski wahana itu, sedang tidak beroperasi, karena mengikuti kebijakan PPKM.
Direktur Perumda Obyek Wisata TKL Taat Ujiyanto menyebutkan, ada dua lokasi yang dipakai vaksinasi. Adalah area Kepodang, dan Rumah Putih. Pemilihan lokasi ini, karena akses yang mudah dijangkau oleh peserta, sekalipun lansia. Tapi paling utama, akses koneksi internet yang lancar. Sangat diperlukan tenaga kesehatan (nakes) meng-input data peserta. “Dua lokasi ini, akses internetnya bagus, wifi-nya kenceng,” ujar Taat, Minggu, (15/8/2021).
Ia melihat, vaksinasi di TKL terasa beda. Sepekan sebelum pelaksanaan, ia mempercantik dua lokasi tersebut. Air mancur juga dinyalakan. Bunga-bunga taman diganti yang baru. “Supaya peserta lebih rileks, tidak tegang,” tandasnya.
Dampak yang bisa didapatkan dari program Wisata Vaksin, adalah promosi. Harapan dia, ketika PPKM berakhir dan bisa kembali operasional, TKL ramai pengunjung. “Mungkin peserta vaksinasi foto-foto di sini, lalu diunggah ke medsos mereka, sehingga kita lebih dikenal,” terangnya.
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz menyebutkan vaksinasi ini terselenggara atas kerja sama lintas instansi. Dinkes, Kodim 07/05 Magelang, dan Polres Magelang Kota. Ia ingin mengejar target capaian vaksinasi warga Kota Magelang di atas 50 persen.
“Sebenarnya, secara umum sudah tercapai 65 persen. Tapi setelah kita pisah, ternyata sekitar 30 persen atau 30.000 orang adalah warga luar kota. Warga Kota Magelang baru sekitar 30-40 persennya,” tandasnya.
Di hari sama, vaksinasi masal juga dilaksanakan di Gedung Wanita dan Gedung Kyai Sepanjang. Masing-masing sasarannya 500 orang.
Dia memperkirakan, masih ada 9.000 warga Kota Magelang yang belum tervaksin. Termasuk warga berusia di bawah 18 tahun. “Saya lihat, banyak anak-anak muda yang ikut vaksin. Mungkin yang lansia masih pada takut, padahal mereka sangat rentan,” imbuhnya. (put/lis)