RADARSEMARANG.COM, Magelang – Pengusaha rental mobil di Magelang berharap pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat tidak lagi diperpanjang. Atau pemerintah harus menyiapkan skema bantuan untuk menolong usaha mereka tetap bertahan. Pasalnya, sudah banyak pengusaha yang terpaksa menjual mobil miliknya.
Ketua Magelang Rent Car Community (MRC) Hidayat Akhirudin menyebut, hal itu ujung dari penyekatan batas wilayah selama PPKM darurat yang dampaknya sangat terasa. Nyaris tidak ada pelanggan yang menyewa mobil. Akibatnya, omzet anjlok sampai 90 persen. “Yang 10 persen itu dapat dadakan saja. Peminjaman mobil untuk kebutuhan yang urgent, seperti penugasan yang ada surat jalannya, atau punya syarat-syarat melakukan perjalanan di saat PKKM,” kata Hidayat Minggu, (25/7/2021).
Tutupnya tempat wisata, tempat hiburan, dan pusat perbelanjaan turut berpengaruh besar terhadap bisnisnya. “Benar-benar bikin lemas, sepi banget mbak,” akunya.
Memang, kata Hidayat, tidak ada laporan anggota MRC yang sampai gulung tikar. Tapi beberapa anggota sudah mulai menjual mobil. Termasuk ia yang melepas satu unit. Hal ini terpaksa dilakukan, karena kebutuhan terus mencekik. Mulai dari angsuran bulanan, kewajiban pajak, sampai pada tingginya biaya perawatan armada.
Ia berharap, pemerintah memberi solusi atas kondisi saat ini. Jika tidak ada perhatian, kata dia, usaha rental teracam pailit, atau bangkrut. Ia memilih menanti kebijakan relaksasi atau penangguhan pembayaran kredit mobil kembali digulirkan. Namun tanpa syarat administrasi yang membebani pengusaja. “Semoga finance dan perbankan bisa memberi kelonggaran pembayaran kewajiban, sampai beberapa bulan, sampai jasa transportasi dan pariwisata benar-benar pulih kembali,” tuturnya. (put/ton)