RADARSEMARANG.COM, Magelang – Masjid Agung Kota Magelang kemarin (22/7/2021) menyembelih tiga ekor sapi dan 10 kambing. Penyembelihan dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan dan dilakukan tertutup. “Proses penyembelihan hanya diikuti panitia yang sudah terdaftar,” jelas Ketua Satgas Covid-19 Masjid Agung Magelang Bagus Umar kepada wartawan Jawa Pos Radar Magelang.
Lanjut Bagus, kebijakan penyembelihan hewan kurban dilakukan secara tertutup untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan. “Tahun ini untuk panitia kurban ada 48 orang ditambah 10 orang penyembelih dari luar,” ucapnya.
Bagus menjelaskan untuk penyembelih ini profesional. Sebelum penyembelihan sudah melakukan rapid antigen dengan menunjukan hasilnya. Panitia penyelenggara juga menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer, masker, face shield, dan sarung tangan. Pihaknya tidak menyediakan kupon. Penerima hanya dari shohibul kurban, panitia kurban, dan masyarakat yang membutuhkan di sekitar lingkungan masjid dengan datang langsung ke rumahnya.
Sementara itu Kepala UPT RPH dan Laboratorium Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang Diana Widiastuti membagikan infografis penanganan daging hewan kurban. Berasal dari Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Jika seluruh permukaan daging bersih, tidak perlu dicuci. Sebaliknya, jika ada bagian yang kotor, dapat dicuci dengan air mengalir. Ditiriskan, lalu dikeringkan menggunakan tisu makan, atau tisu dapur. Sebaiknya, daging dipotong-potong sesuai kebutuhan masak. Baru dibekukan. Potongan daging itu dimasukkan dalam wadah tertutup. Atau bisa dibungkus dengan plastik khusus makanan. Setelah itu, disimpan dalam freezer atau lemari pembeku.
Masa simpan di freezer, dianjurkan 2-3 bulan saja. Berbeda jika daging disimpan dalam refrigerator atau lemari pendingin. Masa simpan paling lama hanya dua hari.
Sementara itu, Kabid Pertakan Disperpa Kota Magelang Hadiono menambahkan, masyarakat perlu memperhatikan plastik pembungkus daging. Tidak disarankan menggunakan plastik berwarna hitam, karena bahannya dari daur ulang sampah. “Bahannya bisa mencemari daging,” ujarnya. (put/rfk/lis)