31.5 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Tak Bebani Ahli Waris, Biaya Pemakaman Covid-19 Gratis

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang – Pemkot Magelang membebaskan biaya pemakaman dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19, di TPU Giriloyo. Meski gratis, proses pemakanan tidak asal-asalan. Dijamin memenuhi standar yang ditetapkan.

Kabid Pengelola  Penerangan Jalan Umum dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang Yetty Setiyaningsih menyebut, ahli waris tidak perlu resah. Karena biaya ditanggung pemkot. Kebijakan ini untuk mengurangi beban ahli waris, yang masih diselimuti rasa duka.

“Retribusi Rp 0 ini khusus untuk warga Kota Magelang,” kata Yetty, dihubungi, pekan lalu.

Namun ada perbedaan layanan yang mencolok. Dibandingkan awal-awal pandemi (2020), dengan semester dua di tahun ini. Menurut Yetty, sekarang lebih cepat karena pihaknya sudah menyiapkan 50 lubang makam untuk nonmuslim, 70 untuk muslim sejak Senin, (28/6) lalu. Menggunakan alat berat, ekskavator yang dipinjamnya dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Sebelumnya, kata Yetty, proses penggalian makan membutuhkan waktu dua jam. Jika ada kendala cuaca, bisa molor. Padahal jasad penderita Covid-19 harus segera dimakamkan. Tidak boleh lebih dari empat jam sejak dinyatakan meninggal.

“Sekarang 45-60 menit untuk persiapan lubang, karena harus sedikit dirapihkan lagi menyesuaikan peti matinya. Kemudian proses persiapan alat pelindung diri (APD), lampu, dan lain-lain,” paparnya.

Datanya menunjukkan, per 2 Juli atau dalam waktu tiga hari, 11 lubang untuk makam jenazah muslim telah terpakai. Lalu tiga lubang makam nonmuslim terisi.

“Sebetulnya, penyiapan lubang ini karena pemakaman Covid-19 melonjak, dan mengirit tenaga, karena tidak ada tambahan petugas, dan kami siap melayani 24 jam,” ucapnya.

Pemakaman Covid-19 meningkat. Mulai Januari 2021 ada 29. Februari menurun menjadi 5. Kemudian Maret ada 5, April 6, Mei 6, dan Juni menjadi 43 pemakaman. “Semua pemakaman Covid-19 dipusatkan di blok H,” tandasnya.

Kenyataan di lapangan, petugas kerap dihadapkan reaksi penolakan. Ahli waris meminta pemakaman dipindahkan ke blok lain. “Maka kami selalu didampingi tim dari TNI, Polri. Kami beri edukasi juga kepada pihak keluarga.”

Pembatasan pelayanan untuk warga luar kota juga diterapkan sejak Juni. Pihaknya kewalahan. Pernah dalam sehari, memakamkan 12 jenazah. Tidak dipungkiri, jam kerja yang tinggi membuat petugas lapangan kelelahan. Pernah, satu di antaranya terpapar Covid-19 di tahun 2020.

Plt Kasi Pemakaman Danang menambahkan, pihaknya membagi personel dalam dua tim. Mereka bertugas secara bergantian. Selain itu, keterisian lahan makam di TPU Giriloyo di atas 60 persen. (put/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya