RADARSEMARANG.COM, Magelang – Pedagang kaki lima (PKL) di selter kuliner dapat kelonggaran menata kembali meja, dan kursi pengunjung. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang melunak. Setelah perwakilan paguyuban mendatangi kantor dinas, Selasa, (22/6/2021) pagi.
Diberitakan sebelumnya, PKL di bawah binaan Disperindag wajib mengosongkan meja, dan kursi. Menyusul kenaikan kasus Covid-19. Diperkuat dengan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gubernur Jawa Tengah, dan SE Wali Kota Magelang tentang perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Serta mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan untuk pengendalian penyebaran virus.
“Yang kami takutkan, ketika meja kursi dikosongkan, mereka akan menggelar tikar,” ujar Kepala Disperindag Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo, saat berkeliling pusat kuliner Tuin Van Java (TVJ), Alun-alun Kota Magelang, kemarin.
Dia tidak ingin kecolongan. Timnya akan terus mengecek ketaatan PKL. Dua gerobak, hanya boleh menyediakan satu set meja, dan kursi. “Biasanya kan satu gerobak PKL, satu set meja dan kursi,” jelasnya. Di Kota Magelang terdapat 19 pusat kuliner, dengan 613 PKL yang berjualan siang, dan malam.
Hal lain yang ditekankan, PKL diminta tegas kepada pengunjung. Segera menegur jika tidak mematuhi protokol kesehatan. Seperti berkerumun, atau duduk berdekatan. “Saya weling pada PKL, ayo dijogo bareng-bareng, ojo pekewuh ngelokke,” ujarnya.
Perkembangan terkini, Kota Magelang masuk zona oranye. Ia menyebut siaga satu. Pembatasan fasilitas meja, dan kursi berlaku sampai 28 Juni mendatang. “Tapi kalau nantinya situasi msih seperti, kita dipertahankan. Kalau landai kita kembalikan seperti semula,” ungkapnya.
Ketua Paguyuban Pusat Kuliner TVJ Sugiarto mengaku keputusan ini lebih bijaksana. Pengalamannya dua hari berjalan tanpa meja, kulineran sepi. “Kalau sama sekali nggak ada meja kursi, omzet kita anjlok,” akunya. (put/lis)
