26 C
Semarang
Saturday, 25 October 2025

PKL Kuliner Hanya Layani Pesan Antar

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang –  Meja dan kursi pengunjung di semua selter kuliner Kota Magelang dikosongkan. Sampai 28 Juni mendatang, pengunjung tidak bisa menikmati menu makanan, dan minuman di tempat. Harus dibawa pulang. Protokol kesehatan juga diperketat.

“PKL hanya melayani pesan antar atau take away, dan tidak menyediakan pelayanan makan di tempat,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo, Senin, (21/6/2021).

Jam operasional PKL yang berjualan di zona oranye, dan merah juga dibatasi. Maksimal pukul 21.00. Ketentuan ini termuat dalam surat edaran (SE) yang ditandatanganinya 16 Juni. Sebagai tindak lanjut atas instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gubernur Jawa Tengah, dan SE Wali Kota Magelang tentang perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Serta mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan untuk pengendalian penyebaran virus.“Untuk PKL lukisan dan mainan anak di kawasan alun-alun juga tidak boleh berjualan,” imbuhnya.

Jumlah selter yang memberlakukan ini ada 19. Dengan 613 pedagang di dalamnya. Terdiri dari 314 pedagang yang berjualan siang, dan 299 pedagang malam.

Catur menambahkan, ketentuan-ketentuan itu tidak berlaku untuk kafe, dan restoran. Karena bukan kewenangannya. Unit bisnis itu berada di bawah binaan dinas lain. “Restoran dan kafe ranahnya Disporapar,” jelasnya.

Diakui, beberapa PKL menolak. Pihaknya pun berdiskusi, dan akhirnya sepakat menaati aturan itu. “Setelah kami komunikasikan dari pada terjadi lockdown, lebih baik mencegah, dan mereka mau mengerti,” imbuhnya.

Loiz, pedagang di TVJ mengaku terpaksa harus menerima keputusan ini. Ia berjualan tanpa menyediakan meja, dan kursi bagi pengunjung. Kebijakan ini dinilai merugikan dari sisi bisnis. Praktis sepi pembeli. Omzet menurun 75 persen. “Kalau orang jauh mau makan di sini, lalu harus dibungkus, mau dimakan di mana?” ujarnya.

Banyak pengunjung yang datang, lalu pergi begitu saja. Karena kebingungan akan menyantap makanan di mana. Dia tetap berencana berjualan, dengan mengurangi persediaan. (put/lis)

 

 

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya