26 C
Semarang
Friday, 18 April 2025

Tak Ada Jamaah yang Ambil Dana

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Magelang memberikan sosialisasi kepada calon jamaah haji yang gagal berangkat tahun 2021. Ini dilakukan setelah Keputusan Menteri Agama Nomor 660 Tahun 2021 terkait pembatalan haji.

“Kami sudah memberikan surat dan sosialisasi secara langsung kepada seluruh stakeholder yang terkait dan para jamaah haji melalui daring,” ungkap Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Magelang Taufik Husen Ansori Rabu (9/6/2021) di kantornya.

Taufik mengatakan 134 calon jamaah haji sudah memahami pembatalan haji tersebut. Apalagi sebelum ada info pembatalan, Kemenag sudah mengumpulkan jamaah haji dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) terkait sosialisasi penyelenggaraan haji tahun 2021 Minggu (9/5/2021) lalu di kantor KBIH Walisongo Kota Magelang.

“Jadi sampai saat ini calon jamaah haji sudah lebih legowo. Lebih menerima, dan tidak ada satupun yang mengundurkan diri atau mengambil kembali uangnya. Karena, memang kondisi tidak menentu, akibat pandemi ini,” jelasnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai berita-berita hoaks yang beredar di media sosial. Termasuk tentang dana haji yang digunakan untuk infrastruktur itu sangat tidak benar. Sampai saat ini, dana haji masih disimpan di BPKH. “Kami berharap masyarakat lebih cermat dalam mencerna berita. Karena banyak berita yang tidak jelas sumbernya yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan,” ucap Taufik.

Sementara itu, perwakilan KBIH Uswatun Hasanah Kota Magelang Rafiq Jauhary mengatakan faktor terbesar yang membuat haji tahun 1442 H ditunda adalah waktu persiapan yang semakin pendek. Sementara Pemerintah Arab Saudi belum kunjung memberikan kejelasan seputar taklimatul hajj (ketentuan haji). Juga belum mengundang negara-negara Islam untuk melakukan MoU penyelenggaraan haji.

Ini diduga karena kehati-hatian Arab Saudi dalam menangani pandemi Covid-19. Sekalipun angka penularan Covid-19 di Arab Saudi cukup rendah dibanding Indonesia, namun mereka tidak mau gegabah apalagi sampai membuat warga Tanah Suci Makkah dan Madinah terkorbankan.

Rafiq menambahkan pemerintah perlu meyakinkan dunia internasional terlebih Pemerintah Arab Saudi bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia sudah baik. Proses vaksinasi pun harus dijalankan cepat. Dengan demikian jamaah Indonesia dapat diterima di Arab Saudi. Tidak hanya untuk berhaji di tahun depan, tetapi juga untuk berumrah di musim umrah 1443 H.“Saya berharap dalam waktu dekat pemerintah mampu mengendalikan opini publik. Hal ini penting agar kepercayaan umat Islam untuk berhaji tidak turun,” harap Rafiq. (rfk/lis)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya