RADARSEMARANG.COM – Banyak jajanan yang layak dijadikan buah tangan saat pulang dari Kota Magelang. Salah satunya gethuk. Kudapan tradisional yang terbuat dari singkong ini banyak tersedia di sentra oleh-oleh di Kota Magelang dan sekitarnya. Ada banyak merek gethuk, salah satunya adalah getuk Tri Warna Eco.
Getuk Eco sudah ada sejak tahun 1978. Ridwan Purnomo generasi pertama pengelola Gethuk Eco menceritakan mendirikan usaha ini berawal dari pesan orang tua. “Ridwan mengatakan waktu itu ayah berpesan, kalau bekerja dengan orang itu jangan lebih dari lima tahun. Karena selamanya pasti akan ikut orang terus. “Pesan ini selalu saya ingat sampai sekarang,” ucap Ridwan saat ditemui di tokonya Jalan Panjaitan no. 5, Cacaban, Kota Magelang.
Ridwan mengatakan dulu getuknya hanya dipasarkan melalui warung tetangga, pasar, dan pengepul jajanan (tenongan). Kemudian untuk meningkatkan pendapatan Ridwan mulai mencoba memasarkannya ke beberapa agen travel di Magelang dengan dikemas biar terlihat rapi. Ternyata tanggapan konsumen sangat baik. Cita rasanya bisa diterima di lidah konsumen.
Lantas seorang pemilik agen travel menyarankan agar gethuk ini diberi nama atau merk agar memudahkan konsumen untuk mencarinya. Setelah mencari nama yang sesuai, akhirnya diberi nama Getuk Eco.
Menurut Ridwan kata Eco memiliki makna enak dalam bahasa Jawa. Selain itu, Eco juga singkatan dari enak cocok untuk oleh-oleh. Ridwan mengaku sebelum menggunakan gambar singkong seperti saat ini, gethuk Eco menggunakan gambar Mickey Mouse. Waktu itu, menggunakan gambar Mickey yang merupakan brand milik World Disney Amerika. Berjalan tiga tahun berdiri, ada surat panggilan dari World Disney. “Panggilan ini diminta untuk mengganti gambar mickie dengan gambar lainnya,” ucapnya.
Setelah mendapatkan panggilan ini, Ridwan meminta waktu satu bulan untuk mengganti gambar baru dari produknya. Selama satu bulan, Ridwan membuat desain baru sambil menghabiskan kardus yang sudah telanjur dibuat. Selama satu bulan berpikir akhirnya ketemu gambar yang digunakan saat ini.
“Saya berpikir dengan panggilan ini, berarti gethuk Eco ini sudah dilirik sampai Jakarta bahkan sampai dunia,” ujarnya.
Ridwan mengatakan kunci getuk Eco bisa bertahan sampai saat ini, karena tetap menjaga kualitas, menggunakan bahan-bahan yang terbaik. Karena menggunakan bahan-bahan alami, getuk Eco hanya bisa bertahan tiga hari.
Sejak tahun 2007, usaha ini dilanjutkan oleh Andreas Purnomo, putra pertama pasangan Ridwan Purnomo dan Susi Inawati. Usaha terus berkembang hingga tahun 2010 dibukalah Toko Oleh-Oleh Getuk Eco ini. (rfk/lis)
