RADARSEMARANG.COM, Magelang – Anggota Komisi C DPRD Kota Magelang Harjadi mengatakan manajemen diri merupakan modal penting bagi seseorang dalam bekerja. Jika para pencari kerja (pencaker) tidak memilikinya, maka akan sia-sia mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang selama sebulan.
“Kerja keras, mental percaya diri, dan mandiri itu modal utama,” kata dia saat memberi motivasi kepada peserta pelatihan BLK Kota Magelang, Kamis, (29/4/2021) lalu.
Sejauh ini, ia menilai baik upaya Pemkot Magelang dalam mengatasi penangguran. Fasilitas dan program BLK dipuji. Tapi pihaknya akan mendukung langkah pemkot untuk menambah kelengkapan fasilitas lain, bila hal itu masih diperlukan.
“Karena kegiatan di sini juga menyangkut kemiskinan. Kalau pencaker ini nggak tertolong, kemiskinan kita akan bertambah, dan itu akan jadi beban berat untuk pemerintah,” bebernya.
Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Penta) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang Eny Kusuma Dewi berharap 48 peserta pelatihan barbershop, barista, dan servis HP, termotivasi untuk sukses. Dengan cara terjun langsung ke lapangan menjalankan bidang usaha, sesuai pelatihan yang digeluti. Ia akui, tidak semua usaha mampu menghadapi kuatnya gelombang pandemi. Sampai akhirnya harus memilih jalan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan.
Ini menyebabkan pengangguran bertambah 50 persen. Dari sebelumnya angka pengangguran terbuka 4,43 persen di tahun 2019, meningkat menjadi 8,59 persen di akhir tahun 2020. Artinya 5.700 orang kini menganggur. “Kita terus berupaya mengatasinya,” tandasnya.
Pertama, program peningkatan SDM melalui pelatihan kewirausahaan, atau pelatihan berbasis kompetensi. Kedua, job canvassing ke perusahaan untuk negoisasi dan penawaran-penawaran tenaga kerja. Terakhir, penyuluhan dan bimbingan jabatan kepada pencaker. “Kita sosialisasi terkait informasi lowongan pekerjaan ke grup WhatsApp (WA) PKK, kelurahan, dan grup WA encaker per lulusan atau jenjang pendidikan,” bebernya. (put/lis)