RADARSEMARANG.COM, Magelang – Petugas posko penyekatan di wilayah eks-Karesidenan Kedu tidak ingin kebobolan dari para pemudik. Pengendara akan diperiksa secara detail. Sampai dipaksa putar balik, jika diketahui tidak memenuhi syarat.
Hal ini sesuai instruksi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terkait larangan mudik yang sudah final. Keputusan itu tidak lagi diubah. Posko penyekatan pun akan diperbanyak.
Kepala Balai Pengelola Sarana dan Prasarana Perhubungan Wilayah IV Bekora Seputranto menjelaskan pengetatan ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Pihaknya masih terus menyiapkan skema terbaik, agar pelaksanaan di lapangan optimal. Meliputi di wilayah Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo.
“Pengawasan mudik Lebaran juga tidak hanya di jalan arteri, tapi akan sampai ke jalan-jalan alternatif,” kata Bekora usai rapat koordinasi (rakor) secara hybrid lintas sektor dalam antisipasi larangan mudik Lebaran yang diikuti kepala dishub, kasatlantas, Bina Marga, Organisasi Angkutan Daerah (Organda) se-Jateng, di Hotel Trio Front One Resort Magelang, Rabu (7/4/2021).
Pada rakor ini, disebutkan tiga kasus pengecualian. Atau bukan dianggap sebagai pemudik. Yakni orang sakit, kasus meninggal atau melayat, maupun ibu hamil. Kasus orang sakit maksimal didampingi dua orang, melayat satu orang. Dan ibu hamil atau yang akan melahirkan boleh didampingi dua orang.
Sejalan dengan kelonggaran itu, ia menyampaikan informasi penting. Bahwa posko penyekatan tahun ini akan ditambah pelayanan rapid tes. Ada tenaga kesehatan (nakes) yang siap menangani.
“Pengendara akan ditanya alasan pergi. Apa karena orang tuanya sakit, atau ada keluarganya yang meninggal, atau apa. Maka mereka akan dilakukan tes rapid antigen di situ,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan penjagaan mudik Lebaran, pihaknya akan berkolaborasi dengan Polri, Satpol PP. Selebihnya terkait persiapan mudik Lebaran, masih menunggu arahan lebih lanjut. Kepala Dishub Kota Magelang Chandra Wijatmiko Adi belum punya persiapan khusus. Ia juga menunggu arahan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun kemungkinan akan ada pengalihan arus. Meskipun masih bisa berubah.
“Bila tahun lalu ada pengalihan sebagian arus, tahun ini kami akan kaji lagi. Dan akan melihat pada kondisi di lapangan. Tentunya kami selalu berkoordinasi dengan kepolisian dalam rangka pengaturan arus yang sifatnya dinamis,” akunya. (put/lis)