RADARSEMARANG.COM, Magelang – Wisata religi Gunung Tidar Magelang dipadati peziarah sejak Jumat (2/3/2021) hingga Minggu (4/3/2021). Sedangkan Sabtu Minggu sampai pukul 12.05, tercatat 1.900 tiket habis terjual. Bulan Syaban atau Ruwah dalam penanggalan Jawa dimanfaatkan pengunjung untuk ziarah.
Gunung setinggi 500 meter dari permukaan laut (mdpl) itu, selain menjadi ikon Magelang juga terdapat makam dan petilasan. Yakni Syeh Subakir, Kiai Sepanjang, Kiai Semarang. Para peziarah khusyuk berdoa di sebuah bangunan berbentuk lingkaran dengan dinding batu bata di tengah-tengah Gunung Tidar.
Mereka memanjatkan doa dan membawa bunga mawar merah putih. Para peziarah itu melepas sandal, duduk bersila dan bersimpuh. Lalu berdoa di makam Syeh Subakir.
Kepala UPT Kebun Raya Gunung Tidar Agus Suprijanto mengatakan sudah menjadi tradisi setiap memasuki bulan Ruwah banyak peziarah datang ke Gunung Tidar. Utamanya ziarah ke makam Syeh Subakir, Kiai Sepanjang, dan petilasan Kiai Semar.
“Bulan Ruwah atau Syaban dianggap bulan baik sebelum memasuki Ramadan satu bulan kemudian,” ucapnya.
Ia menambahkan selama Ruwah ini jumlah kunjungan wisatawan meningkat drastis dari hari biasanya. Apalagi dari Sabtu kemarin wisata Gunung Tidar buka 24 jam. Kalau hari biasa apalagi pandemi setiap hari sekitar 100 pengunjung. Itu pun kalau hari libur. “Baru kali ini pengunjung mencapai angka 1.900 dan kemungkinan masih bisa bertambah lagi,” ujarnya.
Agus menegaskan pihaknya selalu menerapkan dan menjaga protokol kesehatan dan bekerja sama dengan Polsek Magelang Selatan. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19. “Alhamdulillah sampai saat ini wisata Gunung Tidar aman dan semoga selalu aman,” harapnya.
Wartawan koran ini ketika naik ke Gunung Tidar berpapasan dengan beberapa peziarah dari Kebumen, Jepara, Purworejo, Jogjakarta. Bahkan ada yang berasal dari Lampung Timur. Ada yang baru pertama kali naik. Tak sedikit pula yang sudah sering ke Gunung Tidar.
Mansuri, 49, salah satu peziarah asal Lampung Timur mengaku baru pertama kali naik ke Gunung Tidar. Menurutnya Gunung Tidar ini sangat bagus, asri dan terjaga. Sebelum ke Gunung Tidar, ia bersama rombongan sudah menyelesaikan ziarah ke semua makam Wali Sanga. “Saya dan rombongan sudah ziarah ke semua makam Wali Sanga. Dan ini yang terakhir sebagai penutup,” jelasnya.
Ziarah bagi dia sebagai ritual wajib yang dilakukan menjelang Ramadan. “Tujuannya untuk meneladani perilaku almarhum selama hidup. Ingat mati, dan ngalap berkah. Sebelum masuk bulan Ramadan, kita harus perbanyak amal ibadah, sehingga nanti saat Ramadan makin rajin beribadah,” tambah Mansuri. (rfk/lis)