RADARSEMARANG.COM – Warung makan di Dusun Ngelerep, Deyangan Mertoyudan terpaksa tutup. Karena terdampak bau tidak sedap sampah di TPA Pasuruhan. Terlebih di musim penghujan.
“Sudah satu tahun lebih kami menutup warung. Karena bau yang tidak sedap dari TPA. Pengunjung menjadi tidak nyaman,” ujar Dani Rasyid, salah satu pemilik warung makan. Bau sampah semakin menyengat, karena jarak warungnya dengan TPA Pasuruhan sekitar 500 meter.
Kata dia, bau sampah makin menyengat, ketika sedang dilakukan pengerukan menggunakan alat berat. Bau tersebut terbawa angin dan menggangu warga sekitar. Di samping itu, akibat sampah yang menggunung, membuat warungnya dipenuhi lalat dan sering ada tikus.
Ia menuturkan, sudah beberapa kali warga melakukan demo karena resah. Terakhir kali tahun 2016. Hasilnya Pemkab menjanjikan TPA Pasuruhan tidak akan beroperasi. “Dulu katanya mau dipindah TPA-nya, tapi sampai sekarang masih beroperasi,” keluh Dani.
Mendengar rencana Pemkab yang tidak akan mengoperasikan TPA Pasuruhan, saat itu Dani lega. Sehingga di tahun 2018 membuka warung makan. Dengan modal pinjaman. Karena lokasinya strategis, berdekatan dengan wilayah Borobudur. Namun sayangnya janji tersebut tidak kunjung terealisasi. Baru berjalan 2 tahun warungnya harus gulung tikar. Karena terdampak sampah di TPA Pasuruhan.
“Padahal masih belum nutup modal tapi harus tutup. Karena tidak ada pengunjung akibat bau dan lalat dari sampah yang semakin parah,” terangnya. Ia pun berharap TPA segera dipindahkan. Kalaupun kesulitan memindahkan, pengelolaan sampah lebih diperbaiki. Agar bau sampah tidak lagi mengganggu warga sekitar (man/lis)