RADARSEMARANG.COM, Magelang – Industri tembakau di Kabupaten Magelang terus bergeliat. Walaupun di tengah pandemi. Seperti halnya di gudang tembakau kering Dusun Nuren, Desa Purwosari, Kecamatan Tegalrejo. Setiap musim panen, mereka menjual 1.300 ton tembakau lokal.
“Gudang tembakau kering di Dusun Nuren, memasok tembakau ke pabrik Djarum. Selain dari Magelang kami juga menampung dari Temanggung, Wonosobo, Kopeng, dan Boyolali,” ujar Ahmad Dimyanti, supplier gudang tembakau Nuren.
Ia mengatakan, tembakau lokal dari wilayah Magelang dan Karesidenan Kedu cukup diminati. Karena cita rasanya yang manis dan gurih.
Bibit tembakau yang ditanam di wilayah Magelang adalah jenis grompol. Lanjut Dimyati, tembakau kering dari petani dibeli oleh gudang seharga Rp 20 ribu per kilogram. “Wilayah Magelang cukup potensial terkait hasil tembakau,” katanya. Di tengah sulitnya ekonomi nasional karena pandemi, gudang tembakau Nuren masih mempekerjakan 250 buruh dan karyawan. Berasal dari wilayah Tegalrejo dan sekitarnya. Dimyati bersyukur industri tembakau masih cenderung stabil.
“Sempat terkendala saat ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membuat pengiriman ke pabrik terlambat,” jelas Dimyanti.
Karena dianggap mampu menyejahterakan buruh dan petani, bulan Januari 2021 gudang tembakau Nuren dikunjungi Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. Gus Yasin panggilan akrabnya, mengapresiasi gudang tembakau Nuren. Walaupun di musim pandemi tetapi masih bisa survive. Tanpa melakukan PHK. (man/lis)