RADARSEMARANG.COM, Magelang – Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang mulai disibukkan dengan kegiatan penguatan kompetensi, dan kewirausahaan. Meliputi pelatihan tata boga, kecantikan, servis sepeda motor atau mekanik, kemudian menjahit. Totalnya 64 peserta mengikuti kegiatan teori dan praktik.
“Sebanyak 44 orang dari Kota Magelang, dan sisanya dari luar kota,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang Gunadi Wirawan ketika mendampingi Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz meninjau BLK, kemarin.
Pelatihan ini dibiayai APBN. Sehingga warga luar kota bisa mengikutinya. “Fasilitas yang didapatkan peserta sama, diantaranya baju kerja, makan siang, kudapan, dan uang transportasi,” bebernya.
Yang membedakan hanyalah lama waktu pelatihan. Kategori kompetensi, 30-40 hari. Kewirausahaan 15 hari. Untuk peserta kompetensi, mereka akan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Gelombang berikutnya, lanjut Gunadi, akan dibuka program pelatihan marketing online, servis HP dan salon spa. “Pelatihan-pelatihan seperti ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran di Kota Magelang. Tahun 2020, rasio pengangguran 8,59 persen atau sekitar 6.000-7.000 orang. Sedangkan tahun 2019, sebanyak 4,4 persen atau sekitar 2.500 orang,” bebernya.
Wali Kota Magelang dr Muchammad Nur Aziz memotivasi peserta. Ia minta agar peserta mengoptimalkan kemampuan sesuai kompetensi masing-masing. Tak kalah penting berinovasi.
“Saya berharap kalian tidak hanya dapat ilmu yang jadi pelajaran, tapi punya modal tangan, kaki, mata dan otak. Kalau ingin dihargai jadilah orang yang berhasil. Orang berhasil pasti tekun. Kalau gagal, usaha, ulangi lagi, atau pindah usaha. Kalau pantang menyerah pasti berhasil,” ungkap Aziz.
Ia bercerita perjalanan hidupnya sejak dari mahasiswa, menekuni profesi menjadi dokter hingga menjadi orang nomor satu di Kota Magelang. Sejak mahasiswa, ia berdagang. Juga menerima order mengetik skripsi. Lulus menjadi dokter, ia bertugas di pedalaman hutan Kalimantan.
Ia mendorong para peserta untuk inovatif mencari cara menawarkan kemampuan diri. Mereka diharapkan bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk memasarkan produk-produknya.
Program BLK ini juga sejalan dengan visinya. Menciptakan pengusaha baru (start up) minimal satu orang per RT di Kota Magelang. Tapi tidak meninggalkan pelaku usaha kecil yang sudah berjalan.”Yang lama jangan ditinggal. Kalian harus semangat, berdoa, hemat, dan bersedekah kalau ingin membuka pintu langit rezeki,” ucap Aziz. (put/lis)