RADARSEMARANG.COM, Magelang – Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz menyampaikan pidato pertamanya di depan anggota dewan. Ia mengharapkan hubungan eksekutif dan legislatif terjalin harmonis. Agar permasalahan di Kota Magelang cepat teratasi.
“DPRD merupakan mitra sejajar pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan azaz otonomi,” kata dia dalam sidang paripurna DPRD Kota Magelang Senin (1/3/2021).
Wali kota butuh sinergitas banyak pihak. Sehingga 12 program unggulannya bisa tercapai. Di antaranya, pendidikan gratis dari PAUD, SD, dan SMP. Kemudian pengalokasian APBD untuk anggaran dana tiap rukun tetangga (RT) Rp 30 juta, yang akan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat.
Lalu pelatihan dan pembentukan 1.500 wirausaha baru, home care untuk lansia dan balita, memaksimalkan layanan kesehatan, serta peningkatan peran rumah ibadah. Masih menurut Aziz, perubahan di Kota Magelang harus didukung dengan kebijakan-kebijakan yang adaptif, dan dinamis. “Kolaborasi eksekutif dan legislatif harus berlandaskan trust, equality, komitmen, dan tujuan yang sama. Insya Allah mengantar kita menuju Kota Magelang yang sehat, maju, dan bahagia,” bebernya.
Pekerjaan terbesar saat ini adalah menangani Covid-19. Ditargetkan dalam waktu dekat, zona Kota Magelang bisa kembali hijau. Zonasi saat ini adalah kuning.
Sementara itu, anggota DPRD dari Partai Demokrat Dian Mega Aryani berharap, Aziz dan Mansyur dapat memenuhi janji-janji politik pada saat kampanye. Sehingga masyarakat tidak kecewa. Sebagai ketua tim pemenangan Aziz-Mansyur (Aman) saat bertarung di pilkada, Dian tidak akan terbawa suasana yang lalu. Sekarang ia kembali menjalankan fungsi pengawasan dalam jalannya pemerintahan daerah. “Masyarakat telah mengharapkan perubahan. Semoga dokter Aziz bisa membawa Kota Magelang lebih maju,” ujarnya.
Ia pun meyakini, Aziz mampu menangani Covid-19. “Semoga Kota Magelang kembali ke zona hijau. Pak Aziz kan seorang dokter, mampulah melakukan itu,” pungkasnya. (put/lis)