RADARSEMARANG.COM, Magelang – Rencana perpanjangan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat pedagang kaki lima di Kota Magelang cemas dan pasrah. Pasalnya selama PPKM, penurunan omset penjualan sangat signifikan dan sangat terasa.
Ketua Paguyuban PKL Tuin Van Java Sugiarto mengatakan, pengurangan kapasitas tempat dan pemberlakuan pembatasan jam sangat berpengaruh. Hal ini mengurangi pendapatan para pedagang. “Kebanyakan para pedagang mengeluhkan, selama PPKM berlangsung pendapatan turun mencapai angka 50 persen dibandingkan sebelum pandemi. Tapi semua pedagang di sini pasrah dan menerimanya dengan ikhlas, apalagi situasi sekarang sedang pandemi dan urusan kemanusiaan menjadi prioritas utama,” ucapnya Minggu (24/1/2021).
Salah seorang penjual mainan lukisan edukasi Susilo, 45, mengaku tidak masalah jika PPKM mau diperpanjang. Jika PPKM dilanjutkan, ia meminta untuk para penjual mainan lukisan edukasi diberikan kesempatan boleh buka. “Seandainya dibatasi untuk penempatan jarak gambar diminimalis, kami ngikut. Pengaturan jarak seandainya 1 meter, suruh 2 meter kami ngikut saja,” terang Susilo.
Kalau memang tetap dilarang, Susilo meminta kepada Pemerintah Kota Magelang untuk memberikan solusi. Jangan hanya memberikan larangan tapi tidak memberikan jalan keluar. “Seandainya kami dilarang berjualan, selama dua minggu kebijakan, kami disuruh makan pakai apa? Kami kalau hanya di rumah saja tidak mendapatkan pemasukan,” tegasnya. (cr1/ton)