RADARSEMARANG.COM, Magelang – Pemerintah Kota Magelang tidak berhenti berinovasi untuk memperindah wajah kota. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), taman-taman kota dipercantik. Namun belum berencana menambah jumlahnya, karena keterbatasan lahan.
Kabid Pengelolaan Penerangan Jalan Umum Pertamanan dan Pemakaman DLH Kota Magelang Yetty Setiyaningsih menyebut, 2021 dipakai untuk berbenah taman. Tumbuhan yang ditanam memanfaatkan tanaman dari Kebun Bibit Senopati. “Dengan bekal kreativitas dan tematik, teman (petugas, Red) di lapangan menerjemahkan dan berkreasi,” ujarnya, kemarin.
Di awal tahun ini, Yetty mengaku sudah memoles tiga taman kota. Dilakukan pengecatan dengan kombinasi warna-warna yang mencolok. “Pengecatan dilakukan secara kreatif, kita rubah supaya masyarakat bahagia, dan meningkatkan imun tubuh dengan melihat yang indah-indah,” imbuhnya.
Sayangnya, DLH kerap kecurian tanaman. Beberapa jenis tanaman raib. Misalnya anggrek. “Kami paham masyarakat suka, karena senang ya. Berarti turut menikmati, meski caranya salah, hehehe. Ke depan, kami berpikir harus memperkuat edukasi kepada masyarakat agar paham dan handarbeni pada kota dan lingkungan sekitar,” bebernya.
Pantauan koran ini, DLH Kota Magelang baru saja menyelesaikan taman di samping shelter kuliner Tuin van Java (TVJ). Taman ini memberikan suasana baru. Tetap saja menimbulkan pro-kontra di masyarakat.
Pengunjung Alun-alun, Nita merasa lebih betah dan nyaman. Ia menyarankan agar tanamannya diperbanyak. “Kalau bisa tanamannya ditambah lagi, biar sejuk,” tuturnya.
Lain halnya dengan Ananto, taman di samping shelter tersebut justru membuat alun-alun terasa sesak. Meski ukurannya tidak besar, dinilai kurang efektif meningkatkan keindahan kota. “Di sini pusat orang pada ngumpul. Alun-alun sudah ada playground, air mancur, angkringan, dan kulineran. Ada taman ini malah kelihatan penuh banget,” ucapnya. (mg3/mg4/put/ton)
