RADARSEMARANG.COM, Magelang – Pembelajaran tatap muka (PTM) pada semester genap di Kota Magelang ditunda. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang belum memastikan kapan PTM diberlakukan. Masih melihat situasi perkembangan kasus Covid-19 di Kota Magelang.
Kepala Disdik Kota Magelang Agus Sujito mengaku tidak bisa gegabah memutuskan pelaksanaan PTM. “Semua tergantung daerah, yang penting memperhatikan situasi dan kondisi,” kata Agus, Senin (4/1/2021) di kantornya.
Ia masih perlu mengkaji hal lain. Supaya pelaksanaan PTM tidak mengancam keselamatan dan kesehatan warga sekolah. Baik guru, maupun peserta didik. Ia mendapat laporan terbaru, kasus Covid-19 mulai 27 Desember 2020 sampai 2 Januari 2021 sebanyak 121 kasus.
Selain itu, beberapa waktu lalu diketahui sekitar sembilan guru terpapar Covid-19. Namun demikian, sumber penularan bukan dari sekolah. Semuanya dinyatakan sembuh.
Alasan inilah, menguatkan pihaknya menunda PTM. Pembelajaran semester genap yang dimulai 4 Januari, masih dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring. Dirinya mangakui, seluruh sekolah dasar dan menengah di Kota Magelang sudah terverifikasi terkait kesiapan melaksanakan PTM. Sebanyak 76 SD negeri dan swasta, serta 25 SMP negeri dan MTs dinilai memenuhi standar protokol kesehatan. Seluruhnya telah melakukan simulasi.
Pihaknya telah merancang model PTM yang akan dilakukan. Yakni sistem bergantian. Tiap peserta didik akan mendapat jadwal. Sehari masuk sekolah, sehari belajar di rumah. Para guru akan memberikan tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan di rumah, sebagai ganti tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Sistem seperti ini juga tidak memberatkan guru. Karena tidak membuat dua materi beda, PTM dan PJJ.
“Kita pakai hitungan 1/3 jumlah peserta didik untuk mengikuti PTM. Kalau menerapkan 50 persen, menurut kami masih kebanyakan,” ucapnya.
Di Kabupaten Magelang, hari pertama sekolah juga menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh. Seperti kemarin di SD Negeri Deyangan 1 Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Arfiansyah Fauzi, salah seorang guru mengatakan selama pandemi Covid-19 ini para guru menggunakan sistem PJJ yang paling sederhana. Yakni, memberi penugasan melalui grup WhatsApp. Penjelasan materi juga dilakukan melalui video pembelajaran yang sederhana. (put/cr3/lis)