32.2 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Deklarasi KAMI Nyaris Bentrok, Satu Anggota Brimob Terkena Lemparan Batu

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) se-Jawa Tengah mendeklarasikan diri di Alun-alun Kota Magelang, selepas salat Jumat di Masjid Agung (18/9/2020). Presidium KAMI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ikut berorasi.

Mantan Panglima TNI itu menyerukan sejarah lahirnya KAMI. Ia menyatakan KAMI merupakan gerakan moral yang hadir untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Mengapa saya bangkit? Karena ada sebagian kelompok yang terorganisasi rapi, besar dan berusaha mengubah Pancasila,” ucapnya di hadapan masa, kemarin.

Menurutnya ini sesuatu yang luar biasa. Jika ada yang menggantikan Pancasila, berarti mengganti NKRI. Ia juga tidak mau ambil pusing, dengan penolakan-penolakan deklarasi KAMI di berbagai daerah.

Ia mengimbau KAMI tidak mudah terprovokasi. Serta tidak gegabah menilai siapapun yang terlibat dalam penolakan KAMI.

Dia menegaskan, kehadirannya di Kota Magelang juga beralasan. “Saya sudah sampaikan, saya akan datang kalau ada izin dari Pemda, kepolisian dan satgas Covid-19. Jadi semuanya sudah berizin, kita adalah gerakan moral, jadi harus patuh hukum,” tegasnya.

Sementara itu, Presidium KAMI Jawa Tengah Mudrik M Sangidu mencambuk agar Jawa Tengah menjadi lokomotif dan pioner perubahan di Indonesia. Deklarator KAMI Magelang Anang Imamuddin menyebut penolakan KAMI sudah terjadi sebelum KAMI Magelang terbentuk. Sejumlah spanduk penolakan bermunculan. Seperti di Simpang Palbapang, Simpang Blondo dan di sekitar alun-alun. Bahkan salah satu spanduk, bertuliskan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap provokasi yang dilakukan KAMI.

“Kalau ada yang bilang KAMI provokasi, ini fitnah yang sangat keji,” tegasnya.

Dalam deklarasi tersebut hadir Rochmat Wahab Ketua Umum Komite Khittah Nahdlatul Ulama (NU) tahun 1926. Kemudian MS Kaban, Bambang Sutejo, Sukri Fdholi. Kemudian koordinator KAMI di Kota Magelang Priyo Waspodo. Deklarasi ini juga diwarnai aksi bagi-bagi nasi kotak, sedekah masker, dan bendera merah putih.

Setelah deklarasi berakhir, ada sekelompok ormas yang menerobos benteng pengamanan. Brimob dengan sigap menghalau agar dua ormas tidak bentrok. Kericuhan ini terjadi di depan swalayan Gardena, hanya beberapa meter dari orasi deklarasi KAMI. Satu anggota Brimob mengalami luka di bagian hidung akibat lemparan batu. (put/lis/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya