RADARSEMARANG.COM, Magelang – Pemerintah Kota Magelang membatasi kegiatan Agustusan yang menimbulkan kerumunan. Termasuk tidak menggelar lomba-lomba secara langsung seperti biasa. Lomba-lomba Agustusan disarankan secara virtual.
“Harapannya masyarakat bisa merayakan Agustusan dengan meriah, tapi tetap mematuhi dan disiplin protokol kesehatan,” kata Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina kemarin (6/8/2020).
Jenis lomba yang dihelat sebaiknya bisa menggugah kesadaran masyarakat terhadap kebersihan diri dan lingkungan. “Bisa lomba foto, kemudian lomba kebersihan di lingkungan rumah masing-masing, atau menghias gapura masing-masing,” ujarnya.
Menurut Windarti, panitia Agustusan harus kreatif membuat lomba yang menyenangkan, namun tidak membahayakan bagi kesehatan pesertanya. Di lain sisi, semangat Agustusan tetap terasa.
Kegiatan tirakatan masih diperbolehkan. Tapi dikemas lebih sederhana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Sekarang ini, kegiatan yang sifatnya mengundang kerumunan sebaiknya tetap dibatasi jumlahnya,” tuturnya.
Masih terkait semarak Agustusan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang mendekorasi kawasan Alun-alun lebih meriah. Ratusan lampion berwarna merah dan putih di pasang di jalan alun-alun sisi utara dan sisi selatan. Pengadaan lampion ini menyerap anggaran APBD Kota Magelang sekitar Rp 185 juta. Rinciannya untuk membiayai dua jenis pengadaan, yakni tiang dan lampu.
“Warna lampu lampion awalnya merah, tapi bisa diganti dengan warna tertentu, seperti kuning, biru, hijau, atau lainnya menyesuaikan temanya,” kata Kabid Pengelolaan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Pemakaman, DLH Kota Magelang Yetty Setiyaningsih. (put/ton/bas)
