26.2 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Usia semakin Tua, tapi ‘Wajah’ Harus Baru

Kota Magelang Berulang Tahun ke-1114 di Tengah Pendemi Covid-19

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Magelang – Hari ini (11/4/2020), Kota Magelang berulang tahun ke-1114. Di tengah pendemi Covid-19 ini, tidak ada perayaan besar. Namun doa tetap dilaksanakan meski dihelat secara sederhana dan dengan jumlah pendoa terbatas, sesuai imbauan melakukan social distancing dan physical distancing.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyemangati masyarakat untuk sabar dalam menghadapi kondisi ini. Di momen khusus ini, ia berdoa agar pendemi Covid-19 ini cepat berakhir.

“Pemerintah fokus menangani Covid-19, karena kami ingin menyelamatkan rakyat jangan sampai tertular virus ini. Tapi saya minta, masyarakat ikuti arahan pemerintah untuk menjaga kebersihan, rajin cuci tangan, lakukan social dan physical distancing serta pakai masker,” ujarnya  kepada RADARSEMARANG.COM, Jumat (10/4/2020).

Sebetulnya, target Sigit tahun ini adalah suksesnya program kunjungan wisata, Moncer Serius (modern, cerdas, sejahtera dan religius). Namun ia tak memaksakan. Beberapa agenda besar untuk menarik wisatawan sementara waktu ditunda. Ada pula yang dibatalkan. Ini upayanya dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. “Tetapi, pembangunan akan terus dilaksanakan, dengan prioritas utama di tahun 2020 ini adalah penanganan Covid-19,” tandasnya.

Ia siap menggeser anggaran untuk dialokasikan guna pencegahan dan penanganan Covid-19. Para petugas medis yang berada di garda depan penanganan virus berbahaya ini harus selamat. Masyarakat juga jangan sampai tertular.

“Kita ingin, SDM dari petugas medis aman dan selamat. Saya minta, masyarakat ikut membantu, jangan keluar dulu bila tidak penting, lebih baik di rumah saja. Kalau ini sukses, beban di rumah sakit jadi ringan. Kalau masyarakat bandel, maka beban itu ada diparamedis kita,” ucapnya.

Sigit mengatakan bahwa tenaga medis merupakan pejuang. Disaat semua dianjurkan untuk tetap tinggal di rumah, mereka justru bertugas menangani dan merawat para pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit.

“Mereka mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, bahkan nyawa jadi taruhannya untuk menyembuhkan pasien covid-19. Oleh karenanya, salut dan terima kasih setulus-tulusnya saya persembahkan kepada mereka,” tuturnya.

Ia juga meminta kepada pihak swasta membantu dalam aksi pencegahan penyebaran virus. Tidak kalah penting, ia imbau agar pihak swasta tidak mudah mengambil keputusan mengurangi jumlah karyawan. “Perusahaan harus adil kepada karyawan, jangan mudah PHK.”

Orang nomor satu di Kota Magelang ini mengingatkan bahwa usia Kota Magelang semakin tua. Namun ‘wajah’ harus baru. “Saya berharap, kita semua semakin semangat, masyarakat semakin cerdas, sejahtera, fasilitas kota semakin lengkap, rakyat merasa bahagia, nyaman dan semua kemudahan pelayanan bisa dirasakan.”

Kota Magelang dikenal kota kecil yang maju. Mengapa bisa semaju ini? Sigit menjawab, karena masyarakatnya merasa memiliki Kota Magelang, sehingga ikut mendukung program pemerintah.

“Program pemerintah tidak akan berhasil jika tidak didukung masyarakatnya. Dalam perencanaan pembangunan daerah, keterwakilan masyarakat diajak untuk merumuskan kebijakan yang akan diterapkan melalui forum Konsultasi Publik, Musrenbang dari tingkat kelurahan, kecamatan dan kota,” bebernya.

Lalu, melalui media sosial masyarakat juga banyak yang memberikan saran, kritikan, koreksi terhadap pelaksanaan pembangunan yang kemudian semuanya dianalisis.  “Ini menjadi bahan untuk penyempurnaan dalam tahun-tahun mendatang,” katanya.

Disamping itu, lanjut Sigit, Pemkot Magelang selalu memberikan prioritas dalam pembangunan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Magelang. Hasilnya, sudah dapat dirasakan. Capaian PDRB per kapita tahun 2018 sebesar Rp 67,27 juta. “Dengan semakin sejahtera masyarakat, maka paritisipasi dalam pembangunan juga akan meningkat,” ujarnya. (put/aro/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya