RADARSEMARANG.COM, Magelang – Pemkot Magelang meliburkan aktivitas pedagang di pusat-pusat kuliner se-Kota Magelang selama empat hari, terhitung 1-4 April 2020. Penutupan ini disepakati oleh para anggota Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menempati shelter kuliner guna mendukung gerakan pencegahan penyebaran virus korona.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo menuturkan, penutupan sementara pusat kuliner ini tertuang dalam keputusan surat edaran (SE) nomor 511.3/556/260 yang ditandatangani 30 Maret 2020. Ia bercerita, saat musyawarah penutupan pusat kuliner, para pedagang sudah mengeluh sepi pembeli sejak korona mulai merebak dan imbauan social distancing juga physical distancing dikeluarkan. Banyak pula pedagang yang memilih tidak berjualan. “Apalagi ada kebijakan pembatasan arus lalu lintas menunju dalam kota, otomatis akan berdampak pada aktivitas warga,” jelasnya, kemarin.
Dia menghitung ada 19 selter pusat kuliner yang ditutup. Jumlah pedagangnya sekitar 625 orang. Menurut Catur, sebelum ini pihaknya dibantu PMI Kota Magelang rutin melakukan penyemprotan disinfektan ke pusat-pusat kuliner.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pusat Kulier Tuin Van Java (TVJ) Sugiarto mengaku tingkat pengunjung menurun drastis. Pedagang memilih libur karena jumlah pengeluaran lebih besar ketimbang pemasukannya. “Shift siang hari masih mendingan, dari 71 pedagang, sekitar 50 persen yang jualan. Pada malam hari sepi lagi, yang jualan hanya 20-30 persen dari 71 pedagang,” tuturnya. (put/ton/bas)