28 C
Semarang
Tuesday, 29 April 2025

Agus Tak Berdaya Menyaksikan Pabrik Ceripingnya Ludes Terbakar

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MAGELANG – Agus Purnomo menyaksikan langsung terbakarnya rumah produksi ceriping singkong miliknya. Hingga pemadaman berakhir, ia tidak beranjak dari lokasi kejadian.

Warga Cacaban, Magelang Tengah itu menaksir kerugian yang dideritanya sekitar Rp 50-60 juta. “Kerugian pasti saya belum tahu,” kata Agus ditemui di lokasi kejadian Cacaban RT 05 RW 08, Kecamatan Magelang Tengah, kemarin.

Agus bercerita, musibah itu terjadi sekitar pukul 12.10 WIB, saat ia bersantai dengan dua karyawannya, Solikhin dan Priyo. Ia kaget muncul asap dari dalam rumah produksi.

Titik api ada di sekitar tungku yang terbuat dari bata merah. Bergegas ia padamkan dengan karung berisi pasir. Dia juga sempat menyiram air dan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Upayanya gagal. “Sudah nggak bisa (memadamkan), apinya semakin besar dan sudah sangat panas. Kemudian orang-orang ada yang memanggil Damkar,” ujarnya.

Dia menduga, api tersebut muncul karena minyak goreng meluber ke tungku penggorengan yang masih panas. Hingga memicu kebakaran. “Ada karyawan saya yang lupa menutup keran minyak, sampai tumpah ke angklo (tungku, Red), padahal masih panas,” ungkapnya.

Agus tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga. Ceriping singkong pesanan, bahan baku dan semua alat produksi terbakar. “Saat api besar, saya minta semua karyawan menjauh. Tidak ada korban jiwa, kami semua baru istirahat,” imbuhnya memiliki sekitar 15 karyawan.

Sementara itu, Komandan Lapangan Damkar Kota Magelang, As’at mengungkapkan, kobaran api bisa dikuasai sekitar 15 menit. Ia menerjunkan 7 unit mobil damkar dari kota, dan 2 unit lain bantuan dari Damkar Kabupaten Magelang. Dua mobil berkapasitas 5.000 liter air, lainnya 3.000 liter. “Kita mengerahkan 20 petugas damkar,” sebutnya.

Gedung yang berada di depan lokasi kejadian ikut terdampak. Gedung tersebut difungsikan untuk menyimpan arsip Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Magelang. Selain kaca jendela pecah, beberapa arsip basah. “Mungkin karena kena panas, di dalam sini sudah muncul asap. Sehingga kaca langsung dipecah dan disemprot air. Kami sudah cek, ada kardus yang isinya arsip tahun 2008. Rata-rata yang di sini merupakan arsip lama, yang sudah hampir kedaluwarsa,” tambahnya. (put/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya