27.5 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Dua Parta Beri Sinyal Koalisi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MAGELANG – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Magelang mulai menjajaki partai lainnya dalam menghadapi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang tahun 2020 mendatang. Sebelumnya, PKB telah menjajaki Partai Demokrat, kini giliran Partai Golkar yang digoda untuk membentuk poros koalisi.

Ketua DPC PKB Kota Magelang, H Sallafudin, Rabu (2/10) kemarin mengatakan, pihaknya telah membuka ruang komunikasi dengan partai lain untuk membentuk poros koalisi. Menurut Gus Sallaf (panggilan akrab H Sallafudin), PKB siap dan terbuka bekerjasama dengan partai lain dalam menghadapi Pilwalkot mendatang.

“Ya ruang komunikasi kita buka selebar-lebarnya. Kemarin dengan Partai Demokrat dan Alhamdulillah mereka juga open. Kini kita coba berkomunikasi dengan Partai Golkar, terlebih partai Golkar juga mempunyai tiga kursi juga. Ya kita jajaki lah,” katanya.

Gus Sallaf mengungkapkan, terlebih Partai Golkar sendiri mempunyai pengalaman dalam Pilwakot tahun 2015 lalu, dimana dari partai tersebut bersama PKB dan Partai Demokrat berani berhadap-hadapan dengan partai PDI Perjuangan. Bagi Gus Sallaf, pengalaman ini diperlukan dalam mengarungi pilwalkot mendatang.“Mungkin bisa juga kita kerjasama lagi, membuka poros koalisi lagi. Ya PKB tetap membuka ruang koalisi dengan partai manapun lah,” imbuhnya.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Magelang, Hj Titiek Utami mengaku tersanjung dengan pendekatan yang dilakukan oleh PKB. Pada prinsipnya, menurut Titiek, Partai Golkar siap berkomunikasi dengan partai manapun, termasuk PKB.

“Ya kita tersanjung juga, PKB sudah membuka ruang komunikasi. Ya kita siap berkomunikasi lebih intens. Partai Golkar yang pasti wait and see,” imbuhnya sambil tersenyum.

Saat disinggung mengenai poros koalisi pada Pilwalkot 2015 lalu,  Titiek memberi sinyal bahwa semua kemungkinan bisa saja terjadi pada politik, terutama Pilwalkot tahun 2020 mendatang. Bagi Titiek, Partai Golkar terbuka dan siap bekerjasama.“Koalisi pada Pilwalkot lalu bisa mnejadi catatan. Apakah besok bisa terjadi lagi? Kita lihat saja,” ungkapnya  sambil tertawa.

Sementara, Ketua Fatayat NU Kota Magelang, Yuliatun mengaku bahwa perempuan jaringan Fatayat bisa menjadi kekuatan basis apapun, baik sosial, budaya, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, bahkan politik. Perempuan Fatayat NU, menurut Yuliatun, cukup diperhitungkan dalam berbagai hal, termasuk politik.

“Jaringan kita luas. Kita terbuka dengan siapapun, bisa diajak dengan PDI Perjuangan, Partai Golkar, atau PKB. Namun nafas Fatayat sendiri adalah kultur NU, dan NU identik dengan PKB. Tentunya kita juga siap mendukung dari PKB, ya kita lihat seperti apa nanti,” pungkasnya. (had/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya