RADARSEMARANG.COM, MAGELANG-PSIS kemarin benar-benar ambyar. Berlaga di kandang, tim berjuluk Mahesa Jenar ini harus menelan kekalahan telak 0-4 atas tim tamunya, Persebaya, di lanjutan Liga 1 2019 yang digelar di Stadion Moch Soebroto Magelang, Jumat (20/9) sore. Ini merupakan rekor kekalahan terbesar sekaligus kekalahan kelima PSIS selama tampil di kandang musim ini. Empat kekahalan PSIS lainnya di kandang, yaitu kalah 2-1 ketika menjamu Kalteng Putra, kalah 3-1 versus Persipura, kemudian tumbang atas PS Tira Kabo 2-0 serta keok 1-0 atas Persib Bandung.
Mahesa Jenar sebenarnya mengawali laga kemarin dengan cukup percaya diri. Coach Bambang Nurdiansyah juga bisa menurunkan the winning team sejak awal laga. Trio Septian David Maulana, Hari Nur Yulianto dan Claudir Marini beberapa kali melakukan penetrasi berbahaya di jantung pertahanan Persebaya.
Kedua tim akhirnya juga sama-sama mendapat suntikan motivasi dari kelompok suporter mereka, setelah suporter merangsek masuk ke dalam Stadion Moch Soebroto di awal babak pertama. Padahal laga tersebut kemarin dijadwalkan tanpa penonton.
Petaka bagi tuan rumah datang di menit ke-29. Bek jangkung Persebaya Otavio Dutra sukses membuat tim tamu unggul 1-0 melalui sundulan kepalanya. Tak berhenti di situ, tim berjuluk Green Force mampu menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0 melalui kaki David da Silva.
PSIS mengawali babak kedua dengan langkah yang berat. Wallace Costa dkk harus mengejar ketertinggalan dua gol atas tim tamu. Namun alih-alih memperkecil ketertinggalan, PSIS justru kembali kebobolan kali ini melalui striker yang baru bergabung ke Persebaya, Diogo Campos di menit ke-49.
Kondisi Mahesa Jenar semakin terpuruk ketika Osvaldo Haay mencetak gol keempat Persebaya di menit ke-65. Setelah gol Osvaldo, laga sempat terhenti sekitar 10 menit, karena suporter PSIS yang merasa kecewa dengan hasil kemarin mencoba merangsek ke dalam lapangan. Beruntung, kondisi bisa dikendalikan petugas keamanan dan laga bisa dilanjutkan kembali.
Tertinggal 4-0 memaksa coach Bambang Nurdiansyah memutar otak lebih keras. Pelatih 58 tahun itu bahkan menurunkan lima pemain bertipikal penyerang sekaligus, yaitu Claudir Marini, Bruno Silva, Hari Nur Yulianto, Bayu Nugroho dan juga Jonathan Cantallina di akhir babak kedua.
Namun tetap saja Mahesa Jenar masih gagal memecahkan kebuntuan hingga akhirnya skor 4-0 keunggulan tim tamu Persebaya bertahan sampai laga usai.
Di kubu tim tamu, asisten pelatih Bejo Sugiantoro mengaku lega dengan raihan tiga kali laga berturut-turut, di mana Ruben Sanadi dkk berhasil meraih tujuh poin di tiga laga tandang mereka. “Semua karena kerja keras tim,” katanya.
Sementara Bambang Nurdiansyah usai laga kemarin mengakui timnya kalah kelas dibanding Persebaya. Mahesa Jenar seperti kehilangan konsentrasi hingga tim tamu akhirnya mampu melahirkan empat gol.
“Di beberapa pertandingan yang lalu kami bermain bagus. Bahkan bisa mencuri tiga poin di kandang PSM. Tapi tadi (kemarin, red) anak-anak tampil tidak seperti biasanya. Tidak ada determinasi sama sekali. Itu menjadi PR kami,” bebernya.
Bambang Nurdiansyah juga mengakui Persebaya tampil lebih enjoy sore kemarin. Ruben Sanadi dkk mampu menguasai seluruh lapangan pertandingan.”Sebaliknya kami tampil buru-buru sehigga semua tidak berjalan semestinya,” sambungnya.
Atas hasil tersebut saat ini PSIS semakin terbenam di peringkat bawah klasemen. Padahal Selasa (24/9) mendatang Mahesa Jenar akan melakoni laga tandang versus Kalteng Putra.
Sementara itu, suporter PSIS dan Persebaya kemarin kompak nonton bareng di Balai Kota Semarang usai muncul larangan nonton di Stadion Moch Soebroto. Tidak ada saling ejek, mereka terlihat rukun menyaksikan pertandingan dari layar lebar.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi ikut menonton di tengah-tengah Panser Biru dan Bonek. Sebelum pertandingan di mulai, pria yang akrab disapa Hendi itu meminta Bonek yang tadinya di barisan belakang pindah ke bagian depan agar bisa berbaur dengan Panser Biru. “Ke sini Mas, nonton bersama. Titip salam buat Bu Risma ya,” kata Hendi di hall Balai Kota Semarang, Jumat (20/9).
Hiburan musik disajikan sebelum pertandingan dan jeda pergantian babak kedua. Bendera Panser dan Bonek pun terpasang beriringan di Balai Kota Semarang. Saat gol pertama terjadi, sejumlah suporter PSIS ikut memberikan tepuk tangan menghormati Bonek yang ada di sana merayakan kemenangan.
Pada babak pertama Persebaya berhasil unggul 2 angka dari PSIS. Usai gol kedua Hendi meninggalkan lokasi nobar dan menyalami suporter termasuk Bonek.
Hendi mengatakan suasana guyub suporter dari kedua tim di Balai Kota menunjukkan jika potensi kerusuhan tidak ada. Untuk diketahui, faktor keamanan membuat Polres Magelang memutuskan laga di Stadion Moch Subroto Magelang sore kemarin tanpa penonton.
“Salah satu alasan nggak boleh nonton adalah karena tidak akur dan takut terjadi kerusuhan, tapi Alhamdulillah mereka hari ini (kemarin, Red) bisa berkumpul dengan baik,” ujarnya. (bas/aro)