RADARSEMARANG.COM, MAGELANG-Jelang Hari Raya Idul Adha, harga hewan kurban di Kota Magelang melonjak. Hal itu dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen yang meningkat serta sulitnya mencari pakan rumput di musim kemarau.
Seorang pedagang, Acong menyebutkan bahwa kenaikan harga mencapai Rp 200 sampai Rp 250 ribu per ekor. Sebelumnya harga kambing berkisar Rp 1,7 juta sampai Rp 2 juta, kini menjadi Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta perekor. “Harga hewan kurban akan terus mengalami perubahan hingga mendekati hari H Idul Adha,” katanya, kemarin.
Lebih dari itu, katanya, jenis kelamin hewan kurban turut mempengaruhi harga. Jantan jauh lebih mahal daripada betina. “Selisih harga mencapai Rp 500 ribu per ekor,” ungkapnya.
Ia menentukan harga juga berdasarkan bobot berat hewan kurban. “Hewan kurban yang paling besar mencapai Rp 9 juta perekor dan yang paling kecil kami tawarkan Rp 2,5 juta per ekor,” tambahnya.
Mendekati hari H, ia memprediksi ada kenaikan omzet hingga tiga kali lipat. Pada hari biasa, dalam seminggu ini, hanya mampu menjual 2 ekor. “Kalau sekarang 3- 5 kambing selalu laku setiap harinya,” tuturnya.
Agar hewan-hewan kurban yang dijual tetap sehat, ia memberikan vitamin, minyak ikan, dan bekatul untuk menambah nafsu makan. Sekaligus sebagai pengganti rumput. “Musim panas seperti ini sulit mencari pakan (rumput, Red). Kami beri makanan itu agar kambingnya tidak kurus serta aman dikonsumsi,” bebernya.
Masih menurut Acong, konsumen tidak semuanya membawa pulang hewan kurban setelah dibeli. Sebagain besar memilih menitipkan serta mengganti biaya perawatan. “Biaya perawatannya sehari mencapai Rp 10 ribu perekor,” ujarnya. (mg2/mg1/put/ida)