RADARSEMARANG.COM, KUDUS – Seorang sopir di Kudus mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Korban yang diketahui berinisial S warga RT 05 RW 05 Desa Hadipolo, Jekulo, Kudus bekerja sebagai sopir truk.
Terungkap bahwa alasan korban memilih mengakhiri hidupnya karena takut tak bisa mengembalikan barang senilai Rp500 juta.
Kisahnya dimulai saat S dijadwalkan mengantar barang senilai Rp500 juta dari Surabaya ke Jakarta.
Namun, pengantaran itu dialihkan ke temannya. Sayang barang tersebut ternyata tak sampai tujuan. Dan S pun dimintai pertanggungjawaban.
Merasa tak sanggup dan tak mau merepotkan keluarga, dia pun memilih mengakhiri hidup dengan menggantung diri.
Kapolsek Jekulo AKP Supartono menyebut peristiwa gantung diri itu baru diketahui sekitar pukul 09.30. Ketika Farikah, 38, selaku saksi menemukan korban tergantung di pohon kersen. Tepatnya di pekarangan milik Moh Ali.
“Sebelumnya korban sudah dicari sang istri. Sebab pada kamis 7 Oktober 2021 pukul 01.30 korban masih di rumah. Sekitar pukul 02.30 korban keluar rumah lewat pintu samping. Dan hingga pukul 04.30 saat sang istri hendak salat Subuh korban masih tak ada di rumah,” jelasnya.
Tak mendapati sosok suaminya itu di rumah, Kasmini bersama anak korban pun mencari. Sayang tak kunjung ketemu. Hingga akhirnya korban ditemukan sudah dalam keadaan menggantung.
“Selanjutnya warga melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jekulo. Anggota langsung mendatangi TKP,” katanya.
Korban pun diturunkan dari pohon kersen oleh warga di bantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Setelah diperiksa dr. Sutarno selaku tim dari Puskesmas Tanjungrejo ditemukan luka di leher akibat jeratan tali.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan jika korban dinyatakan meninggal dunia murni karena gantung diri dan tidak ditemukan luka bekas penganiayaan,” imbuhnya. (ks/mal/tos/top/JPR/ap)