RADARSEMARANG.COM, Kudus – Kondisi tingkat penularan Covid-19 di Kabupaten Kudus kini perlahan membaik. Bed Occupancy Rate turun dan keluar dari zona merah. Menko Maritim & Investasi, Luhut Binsar Panjaitan selaku Koordinator PPKM Mikro Darurat Jawa – Bali, dalam rapat evaluasi kebijakan pada Senin (26/7/2021) menyampaikan, Kudus dapat dijadikan contoh dalam menekan penyebaran virus korona, khususnya bagi sektor industri.
Bupati Kudus HM Hartopo menuturkan, membaiknya kondisi di Kudus tak lepas dari kolaborasi antara pemerintah, masyarakat serta pihak swasta dalam menanggulangi wabah berbahaya ini.
“Kami berterimakasih atas kolaborasi dan peran serta dari seluruh elemen yakni pemerintah pusat, Pemprov Jateng, TNI & Polri, ketaatan masyarakat selama PPKM Darurat dan juga pihak swasta seperti Djarum Foundation yang senantiasa tanggap dalam menghadapi wabah. Sehingga Kudus bisa keluar dari zona merah penyebaran Covid-19. Kami berharap, ke depannya masyarakat semakin menaati protokol kesehatan secara ketat sehingga Kudus segera berubah status menjadi zona hijau secepat mungkin,” papar HM Hartopo.
Menurut HM Hartopo, seluruh elemen masyarakat di Kudus bersatu bahu membahu melawan wabah. Sehingga dalam kurun waktu sekitar satu bulan berangsur pulih. Mengutip situs resmi penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kudus, hingga Selasa (27/7/2021), Kota Kudus kini berstatus zona oranye (resiko sedang). Total pasien positif sebanyak 243 orang yang sedang menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo menambahkan, membaiknya kondisi di Kudus dapat dilihat dari tidak adanya desa berstatus zona merah.”Kami berharap, semakin hari, pasien yang sembuh kian banyak sehingga tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit dapat jauh berkurang lagi,” tutur Badai.
Upaya mengurangi tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit juga didukung Djarum Foundation dengan menyalurkan bantuan berupa Hospital Bed Paramount Bed 3 Crank sebanyak 300 unit ke beberapa rumah sakit di Kudus dan Jawa Tengah. Kehadiran tempat tidur tambahan ini, solusi guna membendung lonjakan pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Djarum Foundation juga turut menyalurkan donasi berupa seperangkat alat PCR test yang terdiri dari Refrigerated Centrifudge, Vortex Mixer, dan Digital dry bath. Salah satu rumah sakit yang menerima bantuan alat PCR test tersebut adalah RSUD Loekmono Hadi, Kudus. Selain itu, alat terapi oksigen High Flow Nasal Cannula (HFNC). Berfungsi member suplai oksigen bagi penderita Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan. Keberadaan alat ini membantu mempercepat proses kesembuhan, dan berfungsi mencegah agar pasien tidak memasuki fase berat akibat sakit yang dideritanya.
Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Dokter Abdul Aziz Achyar mengatakan, pemberian bantuan alat PCR Test tersebut sangat membantu proses testing dan tracing bagi warga Kudus.
“Penanggulangan Covid-19 di Kudus tak lepas dari dilaksanakannya tracing, testing dan Treatment (3T) yang baik. Oleh karena itu, bantuan tambahan mesin PCR dari Djarum Foundation menjadi kunci utama sehingga proses 3T menjadi lebih cepat sehingga hal tersebut dapat membantu proses mitigasi kondisi di Kudus, terutama ketika terjadi lonjakan kasus seperti pada bulan Juni lalu,” tandas Abdul Aziz. (fiq/bis/bas)