RADARSEMARANG.COM, Kendal – Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono meminta eliminasi tuberculosis (TBC) harus melibatkan lintas sektor. Lintas sektor harus komitmen untuk mendeteksi secara dini kasus TBC aktif.
Tahun ini pemeriksaan TBC harus mencapai 60.000 kasus per bulan. Ini untuk mendukung eliminasi TBC pada tahun 2030 mendatang.
“Atas kerja keras lintas sektor juga, tahun 2022 berhasil terdeteksi 700.000 kasus TBC. Kasus ini penting, karena TBC ini menjadi kasus tersembunyi di tengah-tengah masyarakat,” katanya saat kunjungannya di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal, Rabu (21/6).
Penemuan kasus aktif menjadi salah satu kunci untuk mencegah penularan penyakit TBC. Penanganan TBC tidak mungkin bisa dilakukan eksklusif oleh Kemenkes. Karena perlu keterlibatan lintas sektor.
“Pengobatan bisa di rumah sakit mana saja. Tapi untuk penanganan TB Resisten, harus di rumah sakit rujukan. Di Kendal salah satunya di RS Muhammadiyah,” tegasnya. Wamenkes juga launching program layanan TBC RSMA bersama Kemitraan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Direktur RSI Muhammadiyah Kendal dr Suhadi mengatakan, sepanjang Januari hingga Mei 2023 terdeteksi 100 lebih kasus TBC di Kendal. Kasus itu termasuk tinggi karena tersembunyi di masyarakat. Pihaknya juga membuka layanan khusus untuk pengobatan pasien TBC Resisten Obat (TBRO).
“Alhamdulillah, saat ini kami sudah membuka layanan untuk TBRO. Dan semoga kami bisa mendukung eliminasi TBC melalui pelayanan ini,” katanya. (dev/fth)