Pemkab diakui kesulitan membujuk anak agar mau sekolah. Karena ada beberapa ATS yang sebenarnya mampu bersekolah, namun tidak mau melanjutkan pendidikan. Anak bermasalah itu dipengaruhi kurangnya perhatian dari orang tua.
“Apalagi di Kendal banyak yang jadi TKW. Jadi anak kurang perhatian dan akhirnya malas bersekolah,” tambahnya.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Kendal Ahmad Tantowi turut prihatin dengan tingginya angka ATS di Kendal.
Ia meminta, Disdikbud berupaya maksimal agar tidak ada lagi anak usia sekolah yang putus sekolah. “Harus ada inovasi agar anak-anak mau sekolah. Paling tidak bisa ikut PKBM,” akunya. (dev/fth)
Reporter:
Devi Khofifatur Rizqi
