RADARSEMARANG.COM, Kendal – MTS NU 20 Kangkung resmi menjadi madrasah adiwiyata Kamis (15/6). Bahkan, madrasah itu memiliki inovasi dalam pengolahan limbah minyak jelantah (Mijel) menjadi sabun cuci pakaian.
Sabun mijel menjadi inovasi baru siswa-siswi MTs NU 20 Kangkung. Sabun itu terbuat dari limbah minyak jelantah yang dicampur dengan soda api. Adapun untuk bau harum sabun berasal dari bahan alami berupa daun pandan.
“Pembuatannya mudah. Tapi sabun itu khusus untuk mencuci pakaian kotor. Tidak boleh digunakan untuk sabun mandi,” kata Puji Lestari, siswa kelas 8C sambil menunjukkan produk sabun mijel.Puji mengatakan, selain sabun mijel dia juga membuat ecobricks yang disulap menjadi meja dan kursi.
Untuk pembuatan satu kursi, bisa membutuhkan 2.000 lembar sampah plastik.”Kami sempat kekurangan sampah untuk menyelesaikan ecobriks kursi,” bebernya.
Kepala MTs NU 20 Kangkung Khofidin menerangkan, tahun ini sekolahnya resmi menjadi madrasah adiwiyata. Sebab itu, dia mendorong siswa-siswinya untuk peduli terhadap lingkungan. Salah satunya bisa memanfaatkan sampah di sekitarnya untuk menjadi barang yang bermanfaat.
“Sekolah kami rindang. Siswa-siswi juga belajar menanam pohon dan mengelola sampah,” jelasnya usai launching madrasah adiwiyata.
Khofidin melanjutkan, produk buatan siswa-siswinya ini memiliki nilai jual tinggi. Karena itu, dia akan mengawal supaya anak didiknya memiliki jiwa berwirausaha. Bahkan dalam pameran karya ini, produk buatan siswa habis terjual.
“Karena produk buatan siswa ini memiliki profit. Ke depannya akan kita kembangkan supaya produknya bernilai jual tinggi. Dan keterampilan ini bisa menjadi bekal siswa saat hidup di masyarakat,” terangnya.
Sementara Ketua LP Ma’arif NU Kendal Ahmad Khoiron mengatakan, pihaknya optimistis madrasah adiwiyata ini bisa bersaing dengan sekolah negeri di Kendal. Dia berharap, sekolah di bawah naungan NU bisa merata menjadi madrasah adiwiyata.
“Ada empat sekolah di bawah naungan LP Ma’arif NU yang sudah adiwiyata. Nantinya kita dorong supaya sekolah lainnya bisa menjadi madrasah adiwiyata juga,” harapnya. (dev/web/bas)