Pihaknya juga tengah menyiapkan alat berat untuk membuat terasering di bukit sampah itu. Sehingga mobil damkar dan mobil tangki air bisa masuk ke lokasi secara langsung.
“Kalau sudah ada teraseringnya, nanti bisa terpantau apakah ada letupan api atau tidak di bukit sampah itu,” jelasnya.
Sugiono melanjutkan, bekas TPA Darupono ini sudah ditutup sejak tiga tahun lalu. Pihaknya juga memasang pipa atau cerobong sebagai tempat keluarnya gas metana untuk penanganan. Namun, itu belum berfungsi maksimal.
“Kalau saja pas ada sedikit letupan itu langsung ditangani, mungkin kebakarannya tidak separah ini. Dan sekarang kami kerahkan semua OPD terkait. Sehingga kejadian ini bisa tuntas,” tegasnya.
Sugiono menegaskan, Pemkab Kendal terus berupaya melakukan penanganan kebakaran di gunung sampah itu. Seperti pembuatan terasering sampah, menambah cerobong atau pipa, dan penanaman vegetasi rumput gajah.”Targetnya tahun depan tidak terjadi kebakaran seperti ini lagi,” tegasnya. (dev/bas)