Bhante Wawan juga membeberkan kepada beberapa temannya. Bahwa wajah Indonesia itu senyumnya, ramah tamahnya, kebaikannya, selalu ada. Ditambah, para pemuda Indonesia saat ini bersinar kembali untuk Indonesia.
“Mudah-mudahan toleransi antar umat beragama terus ada,” harapnya.
Sementara Camat Weleri Dwi Suryo Cahyono menerima dengan hangat kedatangan para biksu yang melakukan ritual Thudong ini. Dia juga takjub, dengan toleransi warganya terhadap umat Budhis itu. Saat beristirahat sejenak di pendopo, para biksu dengan nikmat menyantap sajian makanan dan minuman.
“Menjadi suatu kehormatan bagi kami, bahwa para biksu dari Thailand ini bisa singgah di Kota Weleri. Semoga ini menambah keguyuban kami, dan nantinya para biksu bisa melaksanakan ibadah dengan khidmat,” katanya.
Sujarwo, warga Weleri, mengaku heran dengan para biksu yang melakukan ritual Thudong ini. Pasalnya, dia juga penasaran para biksu bisa berjalan kaki puluhan ribu kilometer.
“Tadi saya ngasih minuman. Saya juga penasaran dengan aksi biksu ini. Kok mereka kuat berjalan kaki puluhan ribu kilometer,” katanya.
Usai beristirahat di Pendopo Kecamatan Weleri, para biksu kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kota Kendal. Dan singgah di kantor PCNU Kendal. Selanjutnya, para biksu akan bermalam di Gereja Santo Antonius Padua Kendal. Kemudian, keesokan harinya rombongan akan lanjut berjalan kaki lagi ke Semarang. (dev/bas)