RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sejumlah warga mengeluhkan banyaknya dum truk pengangkut material galian C yang melintas di Kaliwungu. Hal ini membuat kemacetan, material berceceran di jalan serta debu beterbangan di kawasan warga.
Banyak dump truk yang tidak menutup bak truk secara benar. Selain itu, intensitas truk yang melintas juga sangat padat. Hal ini membuat jalan Raya Kaliwungu-Boja, tepatnya di ruas Sekopek macet panjang setiap hari. Kemacetan dipicu, lantaran banyaknya intensitas truk yang melintas ditambah adanya perlintasan sebidang rel kereta api.
Kemacetan akibat penumpukan dump truck terjadi baik dari arah Kendal menuju Boja di Jalan Raya Kaliwungu. Salah seorang warga, Mastur mengaku tidak melarang dum truk melintas. Karena KIK masuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Tapi seharusnya dibatasi jam operasionalnya agar tidak mengganggu warga. “Mosok tiap hari selalu macet gara-gara truck dump yang mengangkut material,” akunya.
Kemacetan di Jalan Raya Kaliwungu-Boja menjadi persoalan serius. Karena akses utama warga yang menghubungkan sekolah, pasar, dan rumah sakit. “Rumah sakit butuh jalur cepat. Terutama untuk mengevakuasi atau mengangkut pasien gawat darurat,” tegasnya.
Pihak KIK juga harus tega dalam menertibkan truk yang tidak benar. Penutup asal-asalan kerap membuat material galian c berjatuhan di jalan. Saat hujan, warga harus berhati-hati karena licin.
“KIK harus tegas, bak truk yang tidak ditutup secara rapat, dilarang masuk ke lokasi proyek. Dengan begitu, maka truk pasti akan tertib. Karena mereka harus tetap kerja, maka mau tidak mau mereka akan patuh,” tambahnya.
Hal senada dikatakan Mulyono, warga Sekopek. Ia mengaku sudah bosan dan jenuh dengan kemacetan dan debu. Ia meminta Bupati Kendal Dico M Ganinduto tidak hanya pintar cari popularitas, tapi juga pandai menyelesaikan masalah. “Masak setiap hari debu beterbangan bikin sesak nafas,” akunya. (bud/fth)