RADARSEMARANG.COM, Kendal – Pembangunan talut di Dukuh Siberi, Desa Banjarejo, Kecamatan Boja mandek. Hal ini membuat warga protes. Sebab, anggaran pembangunan berasal dari bantuan Provinsi Jawa Tengah tahun 2021.
Sejumlah warga minta pemerintah segera melakukan audit. Memanggil kepala desa untuk dimintai pertanggung jawaban pembangunan talud ini. “Yang lebih ngeri pembangunannya tidak sesuai spek yang ada di gambar. Padahal anggaran pembangunan mencapai Rp 150 juta,” kata warga Siberi RT 3 RW 3, Turiban.
Pembangunan talut jalan berada di sebelah timur perumahan Siberi. Bakal membentang wilayah RT 1 hingga RT 4 Dusun Siberi. Adapun pondasi dasar seharusnya sedalam 50 meter dengan tinggi talud 2 meter. Kemudian panjang talud yaitu 150 meter. Namun, faktanya tinggi talut kurang dari 2 meter dan panjangnya hanya 100 meter. “Nah yang 50 meter itu dimana? Padahal di proposal panjangnya 150 meter,” ujarnya.
Kondisi talut setengah jadi juga sudah mengelupas dan retak. Proposal pembangunan talut diajukan warga. Tapi pembangunan diambil alih kepala desa dan tidak ada koordinasi dengan warga. “Bahkan Kadus Siberi tidak dilibatkan. Malah pengawas pembangunan dilakukan Kadus dari daerah lain,” tambahnya.
Ketua RW 03 Dusun Siberi Surati mengatakan, pembangunan talut terkesan asal-asalan dan tidak sesuai spek. Hal itu membuat sejumlah warga kecewa. Terlebih, kepala desa yang memegang anggaran bantuan tidak transparan. “Kadesnya saja tidak transparan. Saya sebagai warga juga mengaku kecewa dengan hasilnya,” tambahnya. (dev/fth)