Dico menambahkan, dalam penyusunan RKPD tahun 2024 harus ada peningkatan digitalisasi teknologi. Sehingga, Kendal Smart City bisa memaksimalkan teknologi untuk memberikan pelayan kepada masyarakat. Pihaknya meminta, setiap OPD bisa merumuskan dan memastikan semua pelayanan bisa memanfaatkan teknologi.
“Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Karena itu, semua OPD harus menghilangkan rutinitas. Karena kalau hanya rutinitas tanpa adanya inovasi-inovasi ini tidak akan bisa maju,” jelasnya.
Kepala Beperlitbang Kendal Izzudin Latif mengatakan, pada rancangan awal RKPD Kabupaten Kendal tahun 2024 bakal ditekankan pada pelayanan yang bersifat digital. Kendati begitu, saat ini pihaknya tengah berproses untuk mewujudkan Kendal Smart City.
“Sekarang sudah berproses. Tapi akan dipastikan kembali untuk nilai Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) yang akan dikedepankan,” ujarnya.
Ada beberapa pendekatan untuk mendukung Kendal Smart City. Yakni melalui teknokratik, top-down dan bottom-up, Pokok-pokok pikiran DPRD, dan partisipasi masyarakat.
“Kita sudah melakukan konsultasi publik. Sehingga semua OPD dapat menangkap apa yang dirumuskan untuk merealisasikan Kendal Smart City,” tambahnya. (dev/fth)
