RADARSEMARANG.COM, Kendal – Pemerintah Kabupaten Kendal menyumbang Rp 20 miliar untuk revitalisasi Masjid Agung Kendal. Dana itu bersumber dari APBD Kendal. Lantaran, revitalisasi ini menjadi program strategis dan prioritas pembangunan dan digadang bakal menjadi ikon Kabupaten Kendal.
Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto menjelaskan, biaya revitalisasi Masjid Agung Kendal hingga selesai membutuhkan Rp 45 miliar. Kemudian Pemda menghibahkan Rp 20 miliar dari APBD serta terdapat kas masjid Rp 9 miliar. Artinya, masih butuh Rp 16 miliar untuk menutup anggaran.
“Memang masih ada kekurangan anggaran. Mudah-mudahan sambil berjalannya waktu kekurangan itu bisa terpenuhi,” ujarnya usai peletakan baru pertama tanda dimulainya renovasi Masjid Agung Kendal.
Dico melanjutkan, program revitalisasi ini berasal dari usulan masyarakat Kendal. Diharapkan, bisa menjadi ikon tempat beribadah dan wisata religi. Sehingga bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Revitalisasi ini tidak mengadopsi bangunan masjid lainnya. Karena kita tidak mau menghilangkan sejarah masjidnya. Tapi kita ambil konsep yang modern,” jelasnya.
Adapun keunikan bangunan masjid, bakal terlihat dari arsitektur, interior luar dalam, serta bakal dipasang pilar dengan lighting menawan. Bahkan, ditarget pada 2024 revitalisasi bangunan masjid sudah selesai.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Agung Kendal KH Asroi Tohir menuturkan, batu untuk peletakan pertama ini diambil dari Gua Kukulan Desa Sojomerto, Kecamatan Gemuh, Kendal. Dulunya, gua itu menjadi tempat berkholwatnya Sunan Abinowo.
“Tiga batu itu suci dan diambil langsung dari gua. Kemudian kami bungkus dengan kain putih dan kami bawa ke lokasi Masjid Agung Kendal ini,” ceritanya. (dev/ton)